Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilangkan Citra 'Masuk Polisi Pakai Uang', Polri Bukan Hotline Pengaduan Masalah Rekrutmen

Masyarakat bisa melapor ke nomor 085773760016 jika menemukan adanya penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
zoom-in Hilangkan Citra 'Masuk Polisi Pakai Uang', Polri Bukan Hotline Pengaduan Masalah Rekrutmen
SURYA/SURYA/PUR
Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut saat ini pihaknya masih terus mengevaluasi diri agar citra 'masuk polisi pakai uang' bisa hilang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri terus berbenah terkait proses perekrutan anggota Polisi yang memiliki citra harus menyetor sejumlah uang.

Polri membuka hotline pengaduan terkait masalah perekrutan anggota. Nantinya, masyarakat bisa melapor ke nomor 085773760016 jika menemukan adanya penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota.

Baca juga: Anda Korban Penipuan Travel Umrah? Lapor ke Polda Metro Jaya melalui Hotline Ini

Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut saat ini pihaknya masih terus mengevaluasi diri agar citra 'masuk polisi pakai uang' bisa hilang.

"Brand image yang masih melekat di masyarakat, 'masuk polisi pakai uang', 'masuk bintara sekian ratus (juta rupiah)', '(masuk) taruna sekian ratus juta atau sekian miliar (rupiah)'. Image ini harus kita rubah," kata Dedi dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).

Dedi menegaskan hanya satu nomor hotline yang resmi dipakai SSDM Polri. Dia pun mengatakan kepada operator hotline untuk proaktif menanggapi masyarakat.

"Operator hotline juga harus proaktif, harus menjawab apa saja yang jadi pertanyaan masyarakat terkait rekrutmen ini," tegas Dedi.

Berita Rekomendasi

"Kalau ada nomor-nomor lain, itu oknum yang memanfaatkan proses rekrutmen untuk mencari keuntungan sendiri," sambungnya

Baca juga: Anda Korban Penipuan Travel Umrah? Lapor ke Polda Metro Jaya melalui Hotline Ini

Dedi juga meminta para pejabat kepolisian, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk memiliki upaya mitigasi kecurangan dalam penerimaan anggota Polri ini.

"Kita harus ubah image tersebut. Contoh kasus di Jawa Tengah ini sudah cukup memukul kita. Jangan sampai terulang kembali. Mitigasi sedari awal sampai selesai proses rekrutmen," ungkapnya. 

Selain itu, mantan Kadiv Humas Polri Ini juga menyebut pengawasan akan lebih diperketat untuk mengantisipasi adanya permainan dalam proses perekrutan tersebut.

"Kegiatan rekrutmen ini harus menjadi kontribusi positif dengan melaksanakan prinsip Betah (bersih, transparan, akuntabel dan humanis), dan clean and clear," jelasnya.

Baca juga: Hotline Sudah Dibuka, Pelaku Usaha yang Terdampak Larangan Impor Pakaian Bekas Silakan Lapor

"Ini adalah operas khusus SDM. Rekrutmen Polri pernah mendapat sertifikat ISO dengan prinsip BETAH, inilah pertanggungjawaban kita. Penting untuk meningkatkan kerja keras dalam meningkatkan public trust Polri. Saat ini telah mencapai 70,8 persen," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas