Baliho, Karpet Merah dan Tenda Hajatan Sambut Kebebasan Anas Urbaningrum di Blitar
Penyambutan kebebasan Anas tak hanya di Lapas Sukamiskin. Di kampung halamannya Blitar, baliho penyambutan Anas terpasang di sejumlah ruas jalan.
Penulis: Theresia Felisiani

"Karena kami menganggap Mas Anas ini menjadi korban politik di jamannya. Intinya kami akan menunggu goresan tinta emas dari beliau," ucapnya menambahkan.
Untuk menyambut kebebasan Anas Urbaningrum, beberapa perwakilan dari PKN Jatim bahkan bertolak langsung ke Bandung.
Beberapa pengurus PKN Jatim, juga standby di Blitar.
Sebab rencananya, begitu menghirup udara bebas, Anas akan pulang kampung untuk sungkem kepada sang Ibunda.
Tepatnya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar pada Rabu (12/4/2023).
Sejumlah Tokoh Nasional Dampingi Anas Urbaningrum ke Blitar
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dijadwalkan bertolak ke Blitar seusai bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, untuk sungkem kepada Ibundanya.
Sejumlah tokoh nasional dan loyalis Anas, direncanakan bakal mendampinginya ke Kabupaten Blitar.
Misalnya jajaran fungsionaris Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Mulai dari Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika bersama Sekjen PKN Sri Mulyono dan sejumlah pengurus akan mendampingi Anas selama ke Blitar.
Selain itu, Laksamana Sukardi disebut juga akan turut mendampingi Anas Urbaningrum.
Laksamana Sukardi adalah mantan Menteri BUMN era Presiden Abdurrahman Wahid dan era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Laksamana Sukardi resmi bergabung sebagai kader PKN sejak Februari lalu.

Rombongan Anas diperkirakan tiba di Blitar pada Rabu (12/4/2023) siang.
"Beberapa tokoh banyak yang akan datang," kata Sekretaris PIMDA PKN Jatim, Heru Sunaryanto saat dihubungi SURYA.CO.ID dari Surabaya, Selasa (11/4/2023).
Selain dari elit nasional, jajaran dari PKN Jatim juga akan turut menyambut kedatangan Anas Urbaningrum.
PKN diketahui memang merupakan partai yang diisi oleh banyak sahabat maupun loyalis Anas Urbaningrum.
Heru menyebut, dalam kunjungan di Blitar, pihaknya membatasi kedatangan loyalis Anas. Sebab, dikhawatirkan bisa membludak. (tribun network/thf/Surya.co.id)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.