Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Transparansi Akuntabilitas Negara, Andi Yuslim Sebut Sinergi DPD dan BPK Harus Terus Diperkuat

Tokoh muda Andi Yuslim Patawari menilai penegakan hukum harus dibenahi dan dikokohkan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan negara pemerintahan yang

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Transparansi Akuntabilitas Negara, Andi Yuslim Sebut Sinergi DPD dan BPK Harus Terus Diperkuat
istimewa
Tokoh muda Andi Yuslim Patawari saat memaparkan visi misinya dalam uji Kepatutan (Fit and Proper Test) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh muda Andi Yuslim Patawari menilai penegakan hukum harus dibenahi dan dikokohkan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan negara pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Termasuk dalam urusan tata kelola keuangan negara.

Hal itu diungkapkan Andi Yuslim Patawari saat memaparkan visi misinya dalam uji kepatutan (Fit and Proper Test) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Menurutnya, BPK memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemerintah agar aparat keuangan negara diisi oleh orang-orang yang profesional dan kompeten dalam mengelola keuangan negara.

"BPK juga berperan dalam penyusunan standar akuntansi pemerintah, seluruh instansi pemerintah harus mengikuti standar akuntansi pemerintah sebagai bagian dari pendekatan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara," kata Andi Yuslim, Kamis (13/4/2023).

Pria yang karib disapa AYP ini menegaskan, BPK berpijak pada prinsip atau nilai dasar untuk menjalankan tugasnya.

BERITA TERKAIT

"Prinsip atau nilai dasar BPK diantaranya adalah independensi, integritas, dan profesionalisme," ungkapnya.

Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, kata Andi, memperjelas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan suatu badan yang bebas dan mandiri.

Kemudian hasil pemeriksaan keuangan itu diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Ini dengan tegas menunjukkan sinergitas yang satu sama lain tidak bisa dipisahkan, antara Dewan Perwakilan Daerah dan Badan Pemeriksa Keuangan," tegas pria kelahiran Kabupaten Bone Ini.

Dia menambahkan, DPD merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum serta merupakan majelis tinggi dalam lembaga legislatif.

"Fungsi dan wewenang DPD mengacu kepada ketentuan pasal 22 Undang-undang 1945 dan tata tertib DPD RI bahwa sebagai DPD memiliki fungsi legislasi, pengawasan, dan pertimbangan, di antara tugas dan wewenang DPD dalam pengawasan adalah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai pertimbangan untuk ditindaklanjuti," paparnya.

Pria yang pernah menjadi dosen di Politeknik Pertanian Negeri Pangkaje dan Kepulauan ini menjelaskan, sinergi DPD RI dan BPK RI harus terus diperkuat dalam pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI.

Baca juga: BPK RI Apresiasi Kinerja Luar Biasa Jajaran Kemenko Perekonomian

Hal itu, kata dia, bertujuan mewujudkan transparansi akuntabilitas negara dalam meningkatkan efektivitas pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas