Politisi PDIP Hargai jika Koalisi Besar Ingin Deklarasi Capres: Segera Saja, Jangan Banyak Ngomong
Politisi PDIP, Aria Bima mengaku akan menghargai jika Koalisi Besar akan segera mendeklarasikan Capres yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP, Aria Bima memberikan tanggapannya terkait adanya Koalisi Besar jelang pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui Koalisi Besar ini merupakan koalisi yang digagas oleh sejumlah partai politik.
Di antaranya ada Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menanggapi hal tersebut, Aria mengaku akan menghargai jika Koalisi Besar ini ingin mendeklarasikan Capres yang diusungnya.
Bahkan Aria juga menyarankan agar deklarasi Capres dari Koalisi Besar ini bisa segera diumumkan agar tak hanya menjadi sebatas omongan saja.
"Kita ini bisa menyalonkan (Capres), jadi saya menghargai jika Koalisi Besar ingin menyalonkan.
Baca juga: Prabowo akan Bertemu Megawati dalam Waktu Dekat Bahas Wacana Koalisi Besar di Pilpres 2024
"Segera saja menyalonkan, deklarasi, jangan banyak ngomong," kata Aria dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (14/4/2023).
Menurut Aria perbincangan terkait koalisi parpol jelang Pilpres 2024 ini telah bergulir sejak satu setengah tahun lalu.
Namun hingga kini hanya sejumlah partai saja yang sudah mantap untuk bergabung koalisi.
Aria pun menilai, koalisi yang benar adalah koalisi pembentukannya telah didaftarkan ke KPU.
Yakni dengan menyerahkan form yang telah ditandatangani oleh seluruh partai politik di dalam koalisi tersebut, dan kemudian diserahkan kepada KPU.
Baca juga: Pengamat Meyakini Prabowo Subianto Bakal Jadi Capres Koalisi Besar, Wakilnya Bisa dari Non-Partai
"Pengan tahu koalisi yang paling benar? Koalisi yang paling benar adalah pada saat koalisi ditandatangani seluruh partai politik di form KPU dan diserahkan ke KPU."
"Itu kerja sama yang benar sesuai dengan aturan," terang Aria.
Lebih lanjut Aria menuturkan, idealnya koalisi parpol untuk pengusungan Capres ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 mendatang.
Karena menurutnya sebelum itu pembentukan koalisi parpol ini akan berjalan sangat dinamis.
"Yang paling bener koalisi pengusungan Capres itu bulan Oktober, pada saat itu diserahkan. Sebelum itu, pasti akan sangat dinamis (koalisi)," pungkasnya.
Baca juga: Yusril Tak Mau Koalisi Besar Berujung Satu Paslon di Pilpres 2024
Ketua Umum Partai di KIB Sudah Bertemu Bahas Koalisi Besar
Tiga ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menggelar pertemuan beberapa waktu lalu.
KIB merupakan koalisi bentukan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Di internal KIB beberapa 2, 3 malam lalu ketemu lagi para ketua umum," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Amir Uskara di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menurut Amir, ketiga ketua umum tersebut membahas terkait KIB hingga rencana pembentukan koalisi besar.
Baca juga: PAN Akui Koalisi Besar Minta Nasihat ke Presiden Jokowi
"Ya kita bicarakan masih dengan koalisi KIB sendiri, dan juga terkait dengan wacana koalisi besar itu apa yang jadi pertimbangan kita," ucapnya.
Adapun koalisi besar-besar disebut-sebut akan menggabungkan seluruh parpol pendukung Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) selain NasDem.
Sejauh ini, sejumlah parpol pendukung Kabinet Indonesia Maju telah bertemu dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN beberapa waktu lalu.
Pertemuan tanpa perwakilan PDIP itu disebut-sebut membahas rencana koalisi besar di Pilpres 2024.
Baca juga: PAN Bantah Koalisi Besar Atas Arahan Presiden Jokowi
Wakil Ketua Umum PPP Sebut Koalisi Besar Masih Sebatas Wacana
Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara mengatakan koalisi besar yang tengah digagas sejumlah partai politik masih sebatas wacana.
Namun, wacana itu sedang dibahas dan dikomunikasikan dengan partai koalisi di pemerintah.
"Ini kalau wacana koalisi besar, itu memang baru tahap pembicaraan, komunikasi-komunikasi politik yang kita bangun tentu, misalnya antarpartai maupun antarkoalisi juga tetap ada," kata Amir Uskara kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Dijelaskan Amir Uskara, komunikasi antar partai politik itu dilakukan secara langsung.
Baca juga: Respons PDIP setelah Ditolak Masuk Koalisi Besar oleh Golkar karena Disebut Memperumit Situasi
Termasuk, komunikasi antara partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Jadi kami misalnya di internal KIB beberapa dua tiga malam lalu ketemu lagi para ketua umum, kemudian nanti hubungan komunikasi yang kita bangun dengan misalnya dengan Gerindra tetap ada," jelas Amir Uskara.
Lebih lanjut, Amir Uskara menambahkan bahwa partai-partai dalam KIB juga membuka diri untuk partai politik lain bergabung di koalisi besar.
Nantinya, soal nama capres atau cawapres bisa dibicarakan bersama-sama.
"Kalau Koalisi besar kan kita kan tetap sudah sampaikan kita di KIB selalu terbuka ya dengan partai-partai lain yang mau bergabung, termasuk koalisi lain yang mau bergabung, nanti misalnya koalisi besar betul-betul terjadi, tentu yang akan kita bicarakan adalah yang akan kita usung bersama-sama," tukas Amir.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)