Survei LPI: Presiden Jokowi Dicintai Kaum Milenial Papua
Boni menyebut hal itu tergambar dari penilaian kaum muda Papua setelah Presiden Jokowi meresmikan Papua Youth Creative Hub (PYCH), di Kota Jayapura
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
"Yang paling tampak jalan Trans-Papua 3.462 kilometer telah kita bangun di Tanah Papua. Jalan di perbatasan 1.098 kilometer telah dibangun di Tanah Papua. Lalu kebijakan satu harga BBM yang membuat mobilitas masyarakat lebih lancar sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Krisno.
Selain itu, kata Krisno, Jokowi juga memiliki keberpihakan terhadap Papua dari aspek regulasi, seperti penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, termasuk anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan tersebut.
Dalam Inpres tersebut, terdapat 7 bidang fokus pemerintah untuk Papua, yakni pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, usaha mikro dan kecil, ketenagakerjaan, infrastruktur, dan pencapaian SDG’s (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Hal ini menunjukkan adanya komitmen Presiden Jokowi dalam pembangunan di Papua sehingga sehingga masyarakat Papua bangga dengan Jokowi dan ini kemudian menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan," ungkap Krisno.
Baca juga: Survei LPI: Kaum Milenial Papua Bangga Peran Kepala BIN dalam Bangun PYCH
Pada kesempatan itu, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu menilai hasil survei LPI tidak berbeda jauh dengan hasil survei Litbang Kompas, hanya saja pertanyaannya berbeda.
"Itu hasilnya (Litbang Kompas) separuh lebih mengapresiasi. Apresiasi ini kita baca tidak lepas dari langkah-langkah Pak Jokowi di Papua. Saya ingat kampanye Pak Jokowi itu pertama kali ke Papua. Pak Jokowi ini membangun narasi kembali keindonesiaan. Kami lihat itu kebijakan Jokowi itu kemudian turun sampai ke level masyarakat," ungkap Yohan.
Survei ini dilakukan pada 3-9 April 2023 dan populasinya adalah para kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.
Kriteria milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) juga memiliki rentang umur dari 24 tahun sampai 39 tahun yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.
Mereka adalah kaum muda yang serta secara sadar dan aktif mengamati isu pembangunan di Papua khususnya, pembangunan Papua Youth Creative Hub sebagai rumah kreatif milenial Papua.
Metodologi survei yang digunakan adalah google form, surel, Whatsapp, zoom dan wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel cluster ini adalah metode sampling di mana responden yang terpilih dari suatu wilayah adalah memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial Papua dengan rentang umur 20 sampai 40 tahun.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling dimana subjek yang ditunjuk sebagai sampel berada di satu wilayah dan memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial yang berada atau berasal dari provinsi Papua.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 300 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Acara ini dihadiri juga oleh sejumlah narasumber, seperti Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu dan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (pur) Soleman B. Ponto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.