Daftar 16 Personel TNI Selamat dan 4 Prajurit Gugur Pasca Serangan KKB di Nduga
Berikut daftar identitas 20 personel TNI yang berhasil dievakuasi pasca pasca serangan Separatis Teroris (KST) di Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut daftar 20 prajurit TNI yang berhasil dievakuasi pasca serangan Separatis Teroris (KST) di Nduga, Papua.
Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 20 prajurit TNI pada Rabu (19/4/2023).
Empat di antara 20 personel TNI tersebut ditemukan meninggal dunia.
Informasi tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.
"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI," kata Herman, Rabu (19/4/2023) malam, dikutip dari TribunPapua.com.
Herman mengatakan, empat prajurit yang ditemukan tewas itu termasuk Pratu Miftahul Arifin yang sebelumnya sudah dikonfirmasi meninggal dunia.
Baca juga: Total 9 Prajurit TNI/Polri Tewas Diserang KKB, Jasad 4 Anggota Yonif R 321 Dievakuasi Setelah 4 Hari
Dikutip dari TribunPapua.com, berikut daftar identitas 20 personel TNI yang berhasil dievakuasi:
Personel Selamat
Dari Yonif R 321/GT:
- Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Andi Yuliandi (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Agung Wahono (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu David Arya (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Aditya (Satgas Yonif R 321/GT).
- Pratu Bayu (Satgas Yonif R 321/GT).
Dari Tim Candraca:
- Letda Inf Rovi (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Sadri (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Ipong (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Dewa (Tim 2 Satgas Candraca).
- Praka Abdilla (Tim 2 Satgas Candraca).
- Sertu Gabriel (Tim 2 Satgas Candraca).
- Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca).
- Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca).
- Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca).
- Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).
Personel Tewas
- Jenazah Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
- Jenazah Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
- Jenazah Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
- Jenazah Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
Kronologi Kejadian
Serangan dilakukan oleh KST atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap prajurit TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023) sore.
Penyerangan terjadi saat prajurit Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321 melakukan operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Mahrtens (37).
Mereka diserang saat menyisir dan mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air, Sabtu (15/4/2023) sekira pukul 16.30 WIT.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono, mengatakan, saat penyisiran tersebut prajurit kemudian ditembaki KKB.
"Dari satgas ini mencoba untuk menyisir mendekati dari para penyandera," kata Julius saat konferensi pers, Minggu (16/4/2023).
Baca juga: 6 POIN Penting Penjelasan Mabes TNI Soal Penyerangan KKB Papua: Jumlah Korban hingga Gangguan Cuaca
Serangan KKB itu kemudian meyebabkan prajurit Pratu Miftahul Arifin, gugur.
Prajurit yang tertembak tersebut kemudian terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
Julius mengatakan, sejumlah rekan-rekannya kemudian mencoba melakukan evakuasi terhadap Miftahul.
Namun, saat dilakukan evakuasi justru ada perlawanan kembali dan akhirnya terjadi kontak tembak antara KKB dan prajurit TNI.
"Kemudian ada serangan dari mereka, satu terjatuh di kedalaman 15 meter dan ketika mencoba untuk menolong mendapatkan serangan ulang," kata Julius.
Buntut serangan ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengambil sikap tegas dengan meningkatkan status operasi menjadi siaga tempur di daerah rawan di Papua.
Meski dilakukan peningkatan operasi militer, pendekatan soft approach dan humanis yang diwujudkan dalam operasi teritorial dan komunikasi sosial di Papua terus berlanjut.
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach tetap kita mendahulukan itu, dari awal saya sampaikan itu," kata Yudo saat konferensi pers, Selasa (18/4/2023), dikutip dari YouTube Puspen TNI.