Perguruan Tinggi Berperan Cetak SDM Unggul di Industri Pariwisata Indonesia
Institusi pendidikan harus dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pariwisata.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L. Parapak, mengatakan, institusi pendidikan harus dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pariwisata.
Menurutnya, perubahan teknologi turut mempengaruhi perkembangan kepariwisataan.
"Kita boleh melihat ke belakang untuk belajar, tapi kita akan menyadari bahwa dunia pariwisata ke depan akan lain dari yang lain," kata Jonathan melalui keterangan tertulis, Kamis (20/4/2023).
UPH resmi membuka Program Studi (Prodi) S1 Pariwisata di UPH Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten,
Hadirnya Prodi S1 Pariwisata, kata Jonathan, menjadi salah satu bukti bahwa UPH selalu mengikuti perkembangan zaman.
"Oleh karena itu, UPH hari ini secara resmi memulai Program Studi S1 Pariwisata untuk berkontribusi bagi pengembangan pariwisata ke depan," ucap Jonnathan.
Dekan Fakultas Pariwisata UPH, Diena Mutiara Lemy, berharap hadirnya Prodi S1 Pariwisata UPH dapat menanamkan bahwa generasi muda adalah bagian dari masa depan untuk memajukan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Baca juga: Wamenag: Pesantren dan Perguruan Tinggi di Indonesia Terbuka untuk Pelajar Palestina
"Pariwisata itu harus ada yang mengatur, ada yang merencanakan, menjaga, dan dikoordinasikan dengan sektor yang lain," ucap Diena.
Diena menulai Indonesia memiliki potensi pariwisata yang luas.
Menurutnya, selama manusia masih senang berwisata, meskipun diterpa revolusi industri, sentuhan manusia di dalam pariwisata tidak bisa tergantikan.
Tidak hanya itu, industri pariwisata merupakan sektor yang bersifat multiplier effect, di mana mampu mempengaruhi perkembangan sektor-sektor lain yang mendukung keberlangsungan sektor pariwisata.
Program S1 Pariwisata UPH memastikan mahasiswa dibekali dengan kurikulum yang komprehensif dan wawasan pariwisata yang lebih luas.