Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Pratu Miftahul Arifin, Prajurit TNI yang Gugur Pasca-Serangan KKB di Nduga Papua Pegunungan

Sosok Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua di Nduga, Papua Pegunungan. Berikut profilnya.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sosok Pratu Miftahul Arifin, Prajurit TNI yang Gugur Pasca-Serangan KKB di Nduga Papua Pegunungan
kolase surya/pramita kusumaningrum/istimewa
Sosok Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua. Berikut profilnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pratu Miftahul Arifin menjadi satu dari empat anggota TNI yang gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) di Nduga, Papua Pegunungan.

Penyerangan diduga dilakukan KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Satgas TNI Yonif R 321/GT diketahui tengah bertugas melakukan pencarian dan evakuasi pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang masih disandera KKB.

Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman menyebut jasad empat prajurit TNI sudah bisa dievakuasi, Rabu (19/4/2023) malam. 

"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI," kata Herman, Rabu malam, dikutip dari Tribun-Papua.com

"Termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin," ungkapnya.

Baca juga: Fakta TNI Kontak Tembak dengan KKB di Nduga: 4 Prajurit Tewas hingga Siasat KKB Libatkan Anak-anak

Profil Pratu Miftahul Arifin

BERITA REKOMENDASI

Pratu Miftahul Arifin merupakan seorang prajurit TNI AD Yonif R 321/GT.

Miftahul Arifin lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 31 Maret 1996.

Ia gugur di usia 27 tahun.

Di kesatuannya, Pratu Miftahul Arifin menjabat sebagai Danpokpan 1-Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad dengan pangkat Prajurit Satu.

Pratu Miftahul Arifin merupakan anak pertama dari pasangan Agus Santoso dan Parmini.

Paman Pratu Miftahul menunjukkan foto ponakannya. Paman Pratu Miftahul, Rohmadi mengungkapkan firasatnya sebelum sang keponakannya gugur ditembak KKB Papua.
Paman Pratu Miftahul menunjukkan foto ponakannya. Paman Pratu Miftahul, Rohmadi mengungkapkan firasatnya sebelum sang keponakannya gugur ditembak KKB Papua. (TribunJabar.com/Istimewa)

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Pratu Miftahul Arifin meninggalkan istri dan seorang anak yang masih berusia 2 tahun.

Istrinya, Wakhidia Nur Azizah merupakan seorang Guru Honorer SD.

Pratu Miftahul Arifin bersama anak dan istrinya, tinggal di Dusun Krajan RT 02 RW 02, Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Baca juga: Panglima TNI Bertolak ke Papua Pasca Penyerangan KKB di Mugi-Mam, Perintah Tegas: Tak Usah Ragu-ragu

Gugur setelah Diserang KKB

Pratu Miftahul Arifin gugur setelah terlibat kontak senjata antara TNI dan KKB Papua pada Sabtu (15/4/2023).

Dalam kontak senjata tersebut, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter),"

Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujarnya.

Dalam kesepatan itu, Julius berharap para prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.

"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," imbuhnya.

Egianus Kogoya, pemimpin salah satu KKB Papua.
Egianus Kogoya, pemimpin salah satu KKB Papua. (Tribun-Papua.com)

Baca juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur: Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Diserang KKB Lalu Jatuh ke Jurang

Kronologi KKB Serang Satgas TNI

Peristiwa penyerangan itu berawal ketika prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, Papua.

Satgas TNI tersebut, sedang melakukan pencarian pilot Susi Air yang hingga saat ini masih disandera KKB Papua.

Kemudian, para prajurit TNI diserang dan ditembaki oleh KKB Papua pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

KKB Papua tersebut diduga menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi saat pembersihan daerah di Mugi-Mam Kompleks sekitar pukul 16.30 WIT.

Serangan yang menewaskan Pratu Miftahul Arifin tersebut diklaim KKB dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya.

Informasi tersebut, disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang mengatakan pihaknya pihaknya telah menembak sembilan anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom, Minggu, dilansir Tribun-Papua.com.

"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Gilang, Milani, M Abdillah Awang)  (Tribun-Medan.com/Istiqomah Kaloko) (Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas