Bacaan Niat Sholat Idul Fitri dan Tata Caranya, Beserta Amalan Sunah yang Dianjurkan
Simak bacaan niat salat Idul Fitri dan tata cara salat Idul Fitri, lengkap dengan amalan sunah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat salat Idul Fitri dan tata caranya, dilengkapi sejumlah amalan sunah salat Idul Fitri.
Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, telah menerbitkan surat edaran penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M.
Dalam Edaran Nomor SE 05 Tahun 2023 itu, Menag menyampaikan, salat Idul Fitri 2023 dapat digelar di masjid dan lapangan.
“Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H/2023 M dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (19/4/2023), dilansir laman Kementerian Agama.
Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri
Inilah bacaan niat dan tata cara salat Idul Fitri sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari laman bimasislam.kemenag.go.id:
1. Jika berjamaah, jumlah jemaah yang salat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.
Menurut Imam Ala’ al-Din al-Samarqandy, salat Idul Fitri boleh dilaksanakan minimal 2 orang.
2. Kaifiat salat Idul Fitri yakni sebagai berikut:
a. Memulai dengan niat salat Idul Fitri, yang jika dilafalkan berbunyi:
Berjamaah
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لله تعالى
Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini ma'muman/imaman lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Sendiri
Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala."
b. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.
c. Membaca doa Iftitah.
d. Membaca takbir sebanyak 7 kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.
e. Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
f. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
g. Membaca takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.
Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.
h. Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
i. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
j. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
3. Pelaksanaan khutbah dilakukan secara singkat, apabila dilakukan secara berjamaah.
Baca juga: Menteri Agama: Sambut Idul Fitri Mari Sudahi Segala Perselisihan dan Caci Maki
Amalan Sunah Sholat Idul Fitri
Umat Islam dianjurkan mandi dan memotong kuku sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.
Kemudian, dianjurkan untuk saling bermaafan dengan mengucapkan: Taqabalallâhu minnâ wa minkum.
Selain itu, berikut amalan sunah salat Idul Fitri yang dilansir laman kemenag.go.id:
1. Perbanyak Baca Takbir
Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, jalan, masjid, pasar, atau tempat lainnya.
Kesunnahan takbir Idul fitri dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri, bagi yang shalat sendirian.
2. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Idul fitri adalah waktunya berhias dan berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakkan kebahagiaan di hari yang berkah itu.
Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik, dan pakaian terbaik.
Lebih utama memakai pakaian putih, kecuali bila selain putih ada yang lebih bagus, maka lebih utama mengenakan pakaian yang paling bagus, semisal baju baru.
Baca juga: Niat Mandi Wajib sebelum Sholat Idul Fitri, Lengkap dengan Tata Caranya
3. Makan sebelum Shalat Idul Fitri
Sebelum shalat Idul Fitri, Rasulullah SAW biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil: tiga, lima, atau tujuh.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: "Pada waktu Idul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari).
4. Pilih Rute Jalan yang Beda
Rasulullah menunaikan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki, perempuan, ataupun anak-anak.
Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)