Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keutamaan Malam Takbiran Jelang Lebaran Idul Fitri 2023, serta Bacaan Takbir Lengkap

Inilah keutamaan Malam Takbiran jelang lebaran Idul Fitri 2023, yang dianjurkan bagi umat Islam, beserta hukum dan bacaan takbir lengkapnya.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Keutamaan Malam Takbiran Jelang Lebaran Idul Fitri 2023, serta Bacaan Takbir Lengkap
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi malam takbiran jelang Idul Fitri - Inilah keutamaan Malam Takbiran jelang lebaran Idul Fitri 2023, yang dianjurkan bagi umat Islam, beserta hukum dan bacaan takbir lengkapnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah keutamaan Malam Takbiran jelang lebaran Idul Fitri 2023.

Takbiran pada malam lebaran Idul Fitri 2023, merupakan hal yang dianjurkan bagi umat Islam.

Karena di malam Takbiran jelang Idul Fitri ini, memiliki keutamaan bagi umat Islam.

Di antaranya cara umat Islam untuk mengagungkan Allah SWT di hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Mengumandangkan Takbiran Idul Fitri dimulai sejak terbenamnya matahari di malam Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Id dilaksanakan.

Berikut keutamaan Malam Takbiran jelang lebaran Idul Fitri 2023, dilansir dari situs an-nur.ac.id.

Baca juga: Pemerintah tetapkan Idulfitri pada 22 April, warga Muhammadiyah: Kami takbiran tidak akan terlalu keras

Keutamaan Malam Takbiran dan Hikmahnya bagi Umat Islam

Berita Rekomendasi

1. Menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman, Islam, dan ketaatan.

2. Menyadarkan diri bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan hanya kepada-Nya kita kembali.

3. Menumbuhkan rasa cinta dan takwa kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan.

4. Menjalin silaturahmi dan persaudaraan antara sesama Muslim.

5. Menyebarkan rasa gembira dan sukacita di hari raya.

6. Menyampaikan kabar gembira kepada para malaikat dan makhluk lainnya bahwa umat Islam telah menyelesaikan ibadah puasa dengan baik.

Hukum Takbiran di Jelang Lebaran Idul Fitri 2023

- Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

- Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA, ia berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يخرج يوم الفطر والأضحى إلى المصلى وأول ما يفعل الصلاة ثم يقف إلى الناس فيوعظهم ويذكرهم ثم ينصرف والناس يتبعونه ويتكبّرون حتى يأتي المسجد

Artinya: “Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha ke tempat shalat. Yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat, kemudian berdiri menghadap orang-orang lalu memberi nasihat dan peringatan kepada mereka. Kemudian beliau pulang dan orang-orang mengikutinya sambil bertakbir hingga sampai di masjid.”

Berikut bacaan Takbir Idul Fitri sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memukul beduk saat membuka Festival Malam Takbiran 1443 H di Jakarta International Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara, Minggu (1/4/2022).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memukul beduk saat membuka Festival Malam Takbiran 1443 H di Jakarta International Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara, Minggu (1/4/2022). (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Baca juga: Niat Sholat Idul Fitri: Tata Cara, Bacaan di Sela-sela Takbir, Doa Iftitah, dan Waktu Shalat Id

Bacaan Takbir Idul Fitri

Mengutip laman muhammdiyah.or.id, berikut bacaan takbir Idul Fitri menurut tuntunan Rasulullah SAW sbegai berikut.

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

Latin: “Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji."

Hal tersebut berdasarkan dalil:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

“Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.” [HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih].

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

Adapun bacaan Takbir Idul Fitri hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)

كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain, dilansir dari LPPL Bonjonegoro.

Baca juga: Doa dan Dzikir setelah Sholat: Tasbih, Tahmid, Takbir, Sapu Jagat, Ayat Kursi

Bacaan Takbir Idul Fitri lengkap dan panjang

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Latin: Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar…..

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,…
wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa.

Laa – ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal – kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku

Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah.

Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil – hamd.

Artinya: Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya.

Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Baca juga: Doa Akhir Ramadhan, Agar Diterima Puasanya dan Dipertemukan Kembali di Tahun Depan

Waktu Takbir Idul Fitri yang Dianjurkan

Sesungguhnya tidak ada ketentuan yang pasti tentang kapan saja takbir dikumandangkan.

Namun, yang menjadi pedoman adalah anjuran memperbanyak takbir.

Adapun waktunya dapat dilakukan kapan saja yang memungkinkan asal masih di dalam batas waktu yang diperintahkan.

Untuk Idul Fitri, mulai terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan sampai salat Ied ditegakkan.

Hal itu sebagaimana Firman Allah: “…dan supaya kamu menyempurnakan bilangannya dan supaya kamu agungkan kebesaran Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan padamu dan supaya kamu bersyukur.” [QS. al-Baqarah: 185].

Dalam hadits riwayat Ibnu Umar ra:

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya."

"Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat shalat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat shalat pada hari Id, kemudian di tempat shalat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir." [HR. asy-Syafi‘i dalam al-Musnad, I:153, hadis no. 444 dan 445].

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas