Puasa Syawal Apakah Harus Dilakukan Berurutan selama 6 Hari? Ini Penjelasannya
Apakah puasa syawal harus dilaksanakan selama enam hari berturut-turut? Atau boleh dengan selang-seling?
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dijalankan selama 6 hari di bulan Syawal.
Sebagian ulama menganjurkan untuk mengerjakan puasa Syawal mulai tanggal 2 Syawal bila memungkinkan.
Adapun 1 Syawal 1444 H versi Pemerintah Indonesia jatuh pada tanggal 22 April 2023.
Sehingga, umat Muslim bisa melaksanakan puasa Syawal mulai 23 April 2023.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun" (HR. Muslim).
Apakah puasa Syawal harus dilaksanakan secara berutur-turut, atau boleh selang-seling?
Baca juga: PBNU: 1 Syawal 1444 H Jatuh pada 22 April 2023
Ustaz Dr. H. Ferry Muhammadsyah Siregar MA dari Pesantren Binsan Insan Mulia mengatakan, sebagian ulama menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal dianjurkan untuk dilakukan secara enam hari berturut-turut.
Namun, dibolehkan juga pelaksanaan puasa Syawal dilakukan secara selang-seling.
Hal itu, disampaikan ustaz Ferry di kanal Youtube Tribunnews bertajuk Manfaat Menjalankan Puasa 6 Hari di Bulan Syawa.
Bacaan Niat Puasa Syawal
Berikut niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.
Selain itu, niat puasa Syawal juga bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.
Baca juga: PBNU: 1 Syawal 1444 H Jatuh pada 22 April 2023
Berikut niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adai sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.
(Tribunnews.com, Widya)