Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Sebut Ada 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB

Ada dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens, yakni KKB menjadikan sandera sebagai tameng lakukan perlawanan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mahfud MD Sebut Ada 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB
WARTAKOTA/YULIANTO
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melepas keberangkatan pemudik yang akan menuju Jombang, Jawa Timur dari Stadiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023). Mahfud MD jelaskan ada dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens, yakni KKB menjadikan sandera sebagai tameng lakukan perlawanan. Warta Kota/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD,m mengungkapkan kesulitan yang dialami TNI- Polrli dalam mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Disampaikan Mahfud, ada dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens.

"Satu, sandera ini dijadikan tameng hidup, ketika kita akan bergerak, ia diancam untuk dibunuh."

"Padahal kita juga harus menyelamatkan warga negara asing (WNA) sebagai negara yang berada di negara ASEAN, kalau kita cuma sekedar menumpas itu, tidak sulit," kata Mahfud MD dikutip dari Kompas TV, Minggu (23/4/2023).

Yang kedua, kata Mahfud MD, mereka para anggota KKB menjadikan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, sebagai tameng.

"Jadi kita harus bersabar dan sekarang pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan sandera dan keselamatan sandera dan masyarakat sipil."

Baca juga: Status Operasi Jadi Siaga Tempur Lawan KKB, DPR: TNI Tak Boleh Terpancing Ambil Langkah Berlebihan

"Itu tugas negara untuk melindungi warga sipil yang tidak berdosa," jelas Mahfud MD.

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut, Mahfud menegaskan negara  tidak diam dalam menyelesaikan masalah ini.

Pemerintah dan TNI-Polri harus mencari solusi agar masalah ini cepat terselesaikan.

"Tapi, tentu kita tidak boleh diam," ungkap Mahfud.

Diketahui, sampai sekarang pemerintah Indonesia belum berhasil menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Bahkan, Sabtu (15/4/2023), satu prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT), Pratu Miftahul Arifin, pun gugur.


Ia gugur saat terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca juga: Tim Gabungan TNI-Polri Masih Cari 1 Prajurit Hilang Pasca-kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua

ILUSTRASI - Aparat Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi korban kontak tembak antara Satgas Operasi Paro 2023 Gabungan TNI Yonif Satgas Yonif R 321/GT dengan Kelompok Kirminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogeya di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
ILUSTRASI - Aparat Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi korban kontak tembak antara Satgas Operasi Paro 2023 Gabungan TNI Yonif Satgas Yonif R 321/GT dengan Kelompok Kirminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogeya di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Meresahkan Masyarakat

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas