Mahfud MD Sebut Ada 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB
Ada dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens, yakni KKB menjadikan sandera sebagai tameng lakukan perlawanan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Aksi kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan Kelompok kriminal bersenjata di beberapa wilayah pegunungan Papua cukup meresahkan masyarakat.
Bahkan, mereka telah membunuh prajurit TNI yang saat ini sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Susi air yang disandera.
Menanggapi aksi kekejaman kelompok tersebut, tokoh adat Papua, Yanto Eluay, mengatakan tindakan ini sangat mengganggu dan harus dihentikan sesegera mungkin.
“Apa yang dilakukan kelompok-kelompok ini sangat mengganggu kesejahteraan masyarakat Papua, maka itu aksi-aksi ini harus dihentikan" kata Yanto, Sabtu (22/4/2023), dikutip dari Tribun-Papua.com.
Yanto juga meminta agar semua pihak terus menyuarakan kekejaman aksi ini.
Sehingga berbagai teror yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua pun berakhir.
"Sebagai masyarakat adat, kita harus menjaga keutuhan negara ini, dan berkomitmen untuk menciptakan kedamaian, agar tanah Papua damai," ungkap Yanto.
Baca juga: Fakta TNI Kontak Tembak dengan KKB di Nduga: 4 Prajurit Tewas hingga Siasat KKB Libatkan Anak-anak
KKB Adalah Teroris
Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay, menyatakan sikap sebutkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kroni-kroninya sebagai teroris.
Mengutip Tribun-Papua.com, hal itu disampaikan Ali merespons gugurnya seorang anggota TNI yang bertugas membebaskan Pilot Susi Air.
"Kami tentu menyampaikan turut berduka cita atas kehilangan prajurit TNI sebanyak 4 orang yang gugur dan merupakan kebanggaan bangsa, serta saya yakin mereka diterima di sisi Tuhan karena mempertaruhkan nyawanya dengan melawan teroris," ujar Ali, Kamis (20/4/2023).
Menurutnya, KKB atau simpatisan OPM ini adalah teroris karena dari pola mereka melakukan pengerusakan fasilitas umum, bahkan membakar sekolah.
Itu, kata Ali, sebenarnya dapat dikategorikan dalam kelompok teroris.
"Untuk itu, narasi-narasi yang dibangun oleh para elite yang sangat mencintai bangsa Indonesia harus menggunakan sebutan Kelompok Teroris Papua karena mereka sudah tidak lagi bisa dikategorikan KKB," ujar Ali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.