Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Orang Meninggal Dunia, Peneliti BRIN: Gelombang Panas di India Tidak Pernah Terduga

Heatwave yang terjadi saat ini di India dan Pakistan, tidak terduga dan tidak terproyeksi oleh model iklim.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Belasan Orang Meninggal Dunia, Peneliti BRIN: Gelombang Panas di India Tidak Pernah Terduga
NOAH SEELAM / AFP
Ilustrasi. India pada saat ini sedang dilanda gelombang panas atau heatwave, hingga membuat belasan orang meninggal dunia. 

Beberapa negara di Asia Tenggara mencatatkan suhu tertinggi sepanjang pekan lalu.

Laos menjadi negara yang belum lama ini mencetak rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah.

Menurut sejawaran cuaca Maximiliano Herrera, fenomena gelombang panas di negara ini, suhu yang tercatat mencapai 42,7 derajat Celsius di Luang Prabang.

Fenomena gelombang panas juga melanda Negara Gajah Putih.

Akhir pekan lalu, Thailand mencatatkan rekor suhu tertinggi mencapai 45 derajat Celsius, untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut.

Menurut data dari Departemen Meteorologi Thailand, kota barat laut Tak mencatatkan suhu tertinggi 45,4 derajat Celsius.

Awal April, otoritas setempat bahkan mengeluarkan peringatan kesehatan untuk beberapa provinsi karena indeks suhu udara panas yang diperkirakan mencapai 50,2 derajat Celsius di distrik Bang Na, ibu kota Bangkok.

Baca juga: Fenomena Perubahan Iklim dan Gelombang Panas, Luhut Beberkan Dampak Mengerikan Bagi Pertanian

Berita Rekomendasi

Adapun heat wave atau gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak biasa, yang biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, dikutip dari SciJinks, Rabu (26/4/2023) via Kompas.com.

Suatu wilayah yang mengalami fenomena udara panas, dapat dikatakan sebagai gelombang panas, apabila kenaikan suhu yang tercatat berada di luar rata-rata historis.

Gelombang panas adalah fenomena cuaca serius yang bisa berdampak sangat berbahaya, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Dilansir dari Britannica, gelombang panas dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Fenomena ini sering kali menjadi penyebab kematian yang signifikan terkait cuaca, yang sering mempengaruhi negara maju dan berkembang.

Secara global, peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian gelombang panas yang diamati sejak 1950-an, telah dikaitkan dengan perubahan iklim planet ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas