Peringati May Day, Said Iqbal Pertanyakan Peran Parpol Bagi Kesejahteraan Kaum Buruh
Said Iqbal mengatakan upah merupakan sumber utama daya beli kaum buruh yang juga berkaitan dengan naik turunnya perekonomian.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sanusi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melontarkan sejumlah pertanyaan kepada massa dari kaum buruh yang berkumpul di acara peringatan Hari Buruh atau May Day 2023, di Istora Senayan, Jakarta pada Senin (1/5/2023).
Pertama, Said Iqbal bertanya soal adakah partai politik yang pada bulan November-Desember membela kaum buruh terkait kenaikan upah minimum. Menjawab pertanyaan itu, dengan kompak massa buruh bersorak 'tidak'.
"Saya tanya sama saudara, adakah partai politik ketika bulan November - Desember kenaikan upah minimum, ada nggak partai politik yang belain buruh?" tanya Said Iqbal.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Respons Undangan Partai Buruh di Acara May Day
"Nggak ada," jawab serempak massa buruh di Istora.
Padahal kata Said Iqbal, upah merupakan sumber utama daya beli kaum buruh yang juga berkaitan dengan naik turunnya perekonomian.
"Padahal upah adalah daya beli kaum buruh, kaum petani," jelasnya.
Kemudian, Said Iqbal kembali melontarkan pertanyaan apakah ketika buruh kena pemutusan hubungan kerja (PHK), ada partai politik yang turun untuk membantu mereka. Massa buruh menjawabnya dengan jawaban serupa.
"Ada nggak partai politik ketika kalian di PHK, ada nggak partai politik yang belain kamu?" tanya Said Iqbal diikuti jawaban 'nggak ada' oleh massa buruh.
Baca juga: May Day 2023, Kapolri Wanti-wanti Buruh Tak Terprovokasi Rusak Iklim Investasi
Tak berhenti di situ, Said Iqbal kembali melontarkan pertanyaan adakah partai politik membantu ketika ada kasus tanah petani yang sudah turun temurun mereka garap kemudian dirampas begitu saja oleh korporasi.
"Ketika tanah petani dirampas padahal petani tersebut sudah turun temurun menggarap tanah ini, saya mau tanya, ketiak tanah petani dirampas korporasi, ada nggak partai politik yang belain petani?" tanya dia.
"Nggak," jawab massa kompak.