Polisi Bantah Ada Panggilan Misterius hingga soal Ojek Online sebelum AKBP Buddy Tewas
Kepolisian membantah ada telepon misterius atau orang tak dikenal sebelum tewasnya Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya membeberkan hasil pemeriksaan terkait tewasnya Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Kepolisian membantah soal adanya panggilan misterius atau orang tak dikenal sebelum AKBP Buddy tewas tertabrak kereta di dekat Stasiun Jatinegara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, semua panggilan masuk dan keluar adalah orang yang dikenal oleh AKBP Buddy.
Bukti itu didapat kepolisian ketika memeriksa ponsel milik AKBP Buddy yang saat itu dibuka dan disaksikan langsung oleh sang istri.
"Hanya ada enam panggilan yang masuk," kata Kombes Trunoyudo, Senin (1/5/2023) saat konferensi pers.
"Dan enam ini semua dikenal karena kita membuka handphone ini bersama istri, jadi yang bisa membuka dan punya pin ini sang istri," lanjutnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Puslabfor Pastikan Tak Ada Kandungan Narkoba di Tubuh AKBP Buddy
Trunoyudo mengatakan, penyidik membuka handphone bersama istri AKBP Buddy saat di rumah duka.
Kepolisian juga membantah AKBP Buddy menggunakan jasa ojek online ketika menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Trunoyudo mengatakan, AKBP Buddy menuju TKP dengan jalan kaki.
Hal tersebut berdasarkan bukti petunjuk CCTV di sekitar lokasi.
"Kami bisa pastikan tidak menggunakan ojek online," kata Trunoyudo.
"Kerena dari bukti petunjuk CCTV yang ada di depan Polres baik itu yang di atas atau di bawah dan stasiun Jatinegara menunjukan bahwa korban ini jalan kaki," lanjutnya.
Sebelumnya, paman korban, Cyprus A Tatali mengatakan keponakannya itu sempat menerima telepon dari seseorang.
Hal itu, kata Cyprus, yang membuat AKBP Buddy langsung meninggalkan ruangan kerjanya yang direncanakan akan dicek olehnya.
"Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon."
"Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," ucap Cyprus.
6 Riwayat Panggilan AKBP Buddy
Anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) mengungkapkan enam panggilan berdasarkan pemeriksaan terhadap handphone korban.
Panggilan pertama terjadi pada pukul 06.55.03 WIB ketika AKBP Buddy menelepon istrinya, Cecillia, dengan durasi 32 detik.
Kemudian, AKBP Buddy sempat menghubungi Danmen Tar Akpol pada pukul 06.56.09.
Namun durasinya 0 detik karena panggilan dibatalkan.
Dari panggilan kedua tersebut, tidak ada riwayat panggilan yang diterima atau dilakukan oleh AKBP Buddy.
Lalu pukul 09.24.38, Wakasat Polres Jakarta Timur menghubungi AKBP Buddy.
Namun, korban tidak mengangkat panggilan tersebut.
Alhasil sekira dua menit kemudian yakni pukul 09.26.11, AKBP Buddy menelepon balik Wakasat Polres Jakarta Timur.
Dalam panggilan tersebut, durasi pembicaraan mencapai 1 menit 14 detik.
Selanjutnya, panggilan diterima oleh AKBP Buddy dari kontak bernama Datarakajay pada pukul 09.29.26 dengan durasi pembicaraan selama 38 detik.
Lalu, menurut keterangan saksi dan rekaman CCTV, dua menit kemudian yakni pukul 09.31 WIB, AKBP Buddy tertabrak kereta di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Malvyandi HaryadiYohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Polisi Bunuh Diri