Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat: Minta Keadilan, Ancam Tembak Pejabat
Berikut isi surat pelaku penembakan Kantor MUI Pusat yang menyebut meminta keadilan hingga mengancam pejabat untuk ditembak.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Pada saat proses pengamanan, beberapa saat tersangka pingsan, dibawa ke polsek, dari polsek dilarikan ke Puskesmas Menteng."
"Pada saat diperiksa oleh dokter puskesmas, yang bersangkutan dinyatakan meninggal," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Dalami Motif Penembakan di Kantor MUI, Pelaku Sempat Mengaku Sebagai Tuhan hingga Kini Tewas
Sementara terkait kronologi, Karyoto mengatakan penembakan terjadi pukul 11.24 WIB.
Ia menjelaskan pelaku masuk ke Kantor Pusat MUI melalui pintu depan lobi.
"Memang betul tadi pukul 11.24 WIB, di tempat ini, ada orang tak dikenal masuk ke dalam lewat pintu depan, mencari Ketua MUI, ingin bertemu Ketua MUI," tuturnya.
Kemudian, saat sampai di lobi, Karyoto mengatakan pelaku sempat bertemu dengan resepsionis dan ditanya terkait tujuan kedatangannya.
Namun, pelaku tidak dapat menjelaskan dan justru mengeluarkan senjata lalu melakukan penembakan.
"Namun, karena tidak dapat menjelaskan kepentingan apa, bertemu dengan siapa, lalu ditahan. Kemudian, yang bersangkutan mengeluarkan senjata," katanya.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI, Pria Berinisial M dan Berasal dari Lampung
Di sisi lain, berdasarkan tangkapan layar foto KTP yang diterima Tribunnews.com, pelaku bernama Mustopa NR.
Ia lahir di Desa Sukajaya, Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada 9 April 2022 dan berprofesi sebagai petani.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Kantor MUI Ditembak