Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Arti Semboyan Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara, Dilengkapi Makna Logonya

Hari Pendidikan Nasional diperingati tanggal 2 Mei setiap tahunnya, momentum Hardiknas ini tak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Mengenal Arti Semboyan Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara, Dilengkapi Makna Logonya
Tangkap layar situs ditpsd.kemdikbud.go.id
Logo Tut Wuri Handayani. Dalam artikel mengulas tentang semboyan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani dari Ki Hadjar Dewantara. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Pendidikan Nasional diperingati tanggal 2 Mei setiap tahunnya.

Artinya, hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa (2/5/2023).

Momentum Hari Pendidikan Nasional ini tak lepas dari sosok Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan nasional di Indonesia.

Dalam sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan.

Semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Baca juga: Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2023, Lengkap dengan Sejarah Singkat Peringatan Hardiknas

Artinya Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Berita Rekomendasi

Kemudian, Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide) dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).

Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut, masih dikenal di dunia pendidikan Indonesia.

Lantas apa arti Tut Wuri Handayani?

Dikutip dari laman Kemendikbud, Ki Hadjar Dewantara merupakan pahlawan yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa.

Hingga ia diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Dalam perjalanan hidupnya, ia berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas