VIDEO Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly Bantah Anaknya Punya Bisnis di Lapas: Bohong Besar Itu
Yasonna Laoly membantah kabar bahwa anaknya Yamitema Laoly terlibat dalam bisnis di Lapas
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah kabar bahwa anaknya Yamitema Laoly terlibat dalam bisnis di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Menurut Yasonna kabar tersebut adalah bohong besar.
Hal itu ditegaskan Yasonna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
“Ah bohong besar itu. Enggak ada."
"Nanti ada keterangan dari Kalapasnya,” kata Yasonna.
Sebelumnya kabar mengenai adanya keterlibatan anak Yasonna dalam bisnis di Lapas beredar di media sosial twitter.
Kabar tersebut viral setelah adanya wawancara Tio Pakusadewo dan Uya Kuya.
Dalam wawancara itu Tio menyebut adanya anak menteri yang memonopoli bisnis di Lapas.
Meski tidak disebutkan siapa anak menteri yang dimaksud namun para warganet menyebut anak Yasonna.
Adapun Tio Pakusadewo pernah ditahan di LP Cipinang setelah menjalani hukuman penjara selama satu tahun karena kasus penyalahgunaan Narkoba.
Ia bebas pada 14 April 2021.
Yasonna mengatakan saat ditahan, Tio Pakusadewo pernah dipakai yayasan Jeera Foundation sebagai pelatih.
Namun karena Tio melakukan pelanggaran maka diberhentikan sebagai pelatih.
Untuk diketahui Jeera Foundation adalah yayasan berisi program bagi warga binaan pemasyarakatan untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk berkarya kreatif dan produktif.
Yayasan itu disebut-sebut dikelola olah anak Yasonna.
“Dia (Tio) juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta pelatih. Tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan,” katanya.
Yasonna membenarkan adanya yayasan tersebut.
Namun ia membantah bahwa anaknya ikut terlibat dalam yayasan tersebut.
“Enggak, enggak ada. Yaysan Jeera Kan latihan napi. Yayaan ini ada, bukan dia (anaknya) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit nah mereka itu,” katanya.
“Enggak ada (anaknya). Yayasan aja. Dia ga ikut di dalam. Biasalah politik,” pungkasnya.(Tribunnews.com/Taufik Ismail)