Lestari Moerdijat: Pandemi Belum Berakhir, Tetap Konsisten Lindungi Diri dari Ancaman Covid-19
Lestari Moerdijat menyatakan bahwa keselamatan nyawa manusia di masa pandemi Covid-19 harus konsisten menjadi kepedulian bersama.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menanggapi kasus Covid-19 yang kembali muncul. Menurutnya, keselamatan nyawa manusia di masa pandemi Covid-19 harus konsisten menjadi kepedulian bersama melalui kebijakan yang berorientasi pada perlindungan setiap warga negara.
"Catatan peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir ini, harus menjadi pengingat kita semua untuk tetap mengedepankan keselamatan setiap warga negara dalam kesehariannya," kata Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulisnya pada diskusi daring bertema Menghadapi Tantangan Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca Mudik Lebaran yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (3/5/2023).
Diskusi yang dimoderatori Eva Wondo (Jurnalis Metro TV) itu menghadirkan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, Ph.D (Wakil Menteri Kesehatan RI), Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc.,Ph.D (Direktur Utama BPJS Kesehatan), dan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI - Direktur WHO SEARO /World Health Organization South East Asia Regional Office 2018-2020), sebagai narasumber.
Selain itu hadir pula Ratu Ngadu Bonu Wulla (Anggota DPR RI Komisi IX) sebagai penanggap. Data Kementerian Kesehatan per 22 April 2023 menunjukkan angka kematian 13 kasus dan kasus aktif naik dari 10.448 kasus menjadi 10.881 kasus. Sedangkan pasien yang dirawat dalam periode 15-22 April tercatat 1.617 orang.
Menurut Lestari, melonjaknya kasus Covid-19 pada awal April 2023 akibat melemahnya penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Ia pun mengakui bahwa pengabaian terhadap ragam anjuran untuk mengedepankan protokol kesehatan dalam keseharian kerap terjadi.
Lebih lanjut, Rerie sapaan akrab Lestari menambahkan, para pemangku kepentingan dan masyarakat perlu menerapkan cara berpikir bahwa pada kenyataannya hingga saat ini Indonesia belum sepenuhnya lepas dari pandemi.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong para pemangku kepentingan mengaktifkan kembali kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di ruang publik, sambil memastikan segenap lapisan masyarakat telah melalui tahapan vaksinasi dalam upaya membangun kekebalan komunitas yang lebih baik.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan lonjakan kasus Covid-19 bukan disebabkan adanya peningkatan perjalanan orang, tetapi lebih dikarenakan munculnya varian baru.
Menurut Dante, Covid-19 varian Arcturus yang tercatat masuk Indonesia pada 10 Maret 3023 memiliki daya tular yang lebih tinggi dari varian Omicron, namun ada indikasi tetap bisa menular pada orang yang sudah divaksinasi.
Dante pun mengakui, per awal 2023 imunitas masyarakat Indonesia terhadap Covid-19 tercatat di atas 90 persen. Namun, imunitas yang terbangun dari hasil vaksinasi rata-rata hanya bertahan selama enam bulan. Sehingga masih diperlukan vaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap terjaga.
Dante mengungkapkan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah memiliki kesiapan yang memadai terkait kecukupan fasilitas kesehatan, kecukupan stok vaksin Covid-19, persediaan oksigen cair hingga aktivasi telemedicine bagi para pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
Sebagai langkah penting pencegahan penularan Covid-19, tegas Dante, upaya pemeriksaan sejak dini bila ada gejala-gejala yang dirasakan harus dilakukan. Dengan langkah itu, tambah dia, potensi penularan kepada orang lain akan semakin rendah.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan pandemi Covid-19 termasuk bencana non-alam, sehingga pemerintah tetap akan membiayai, melalui BPJS Kesehatan.
Ghufron juga mengungkapkan, peningkatan kasus Covid-19 saat ini, di tengah status pandemi di Indonesia, pengobatan dan penanganannya bisa dibiayai melalui BPJS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.