Menko PMK Bersyukur Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Presiden Jokowi Capai 82 Persen
Muhadjir Effendy bersyukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo mencapai angka yang tinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersyukur tingkat kepuasan masyarakat (rating approval) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai angka yang tinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, tingkat kepuasan terjadap kerja Presiden Jokowi mencapai angka tertinggi di angka 82 persen.
Baca juga: KSP Sebut 4 Isu yang Membuat Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Capai 80 Persen
Sementara itu approval rating Jokowi berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia mencapai 78,5 persen.
Angka itu menjadi yang tertinggi selama Jokowi memimpin Indonesia.
"Saya ini salah satu yang bersyukur mengucapkan selamat kepada pak Presiden karena tingkat kepercayaan masyarakat, dari salah satu lembaga survei menunjukkan 82 persen," kata Muhadjir di Kawasan Nusa Dua Bali, Sabtu (6/5/2023).
Muhadjir mengaku senang karena bisa ikut berkontribusi terhadap tingginya rating approval Presiden Jokowi.
Angka yang diraih Jokowi tersebut yang tertinggi selama menjabat Presiden Indonesia.
"Saya tidak tahu nanti apakah nanti ada Presiden yang bisa setinggi itu tingkat kepercayaannya, saya kira ini puncak yang tertinggi dalam sejarah beliau memimpin Indonesia," katanya.
Baca juga: Survei Poltracking Catat Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf Meningkat di Akhir 2022
Terkait namanya yang disebut pengamat sebagai Cawapres alternatif, Muhadjir mengaku berterimakasih.
Hal itu menandakan bahwa kerjanya di pemerintah selama ini ada yang melihat.
Namun menurut Muhadjir, Capres dan Cawapres diusung partai politik, sementara itu ia bukan pengurus partai melainkan hanya petugas organisasi.
"Saya memang pengurus Muhammadiyah. Saya salah satu ketua pimpinan pusat Muhammadiyah artinya saya ini petugas organisasi tapi bukan petugas partai. Makanya kita tunggu saja, kita kan nggak punya partai kalau disebut saya mengucapkan terima kasih itu berarti kerja saya membantu kerja pak Jokowi ada yang menghitung. Siapa sih yang tidak senang apabila kerjanya ada yang mengakui," pungkasnya.