Ngabalin Sentil Balik Benny K Harman Soal Pernyataan Jokowi Kumandangkan Perang Jika Tak Netral
Ngabalin pun meminta Benny belajar ulang menggunakan diksi yang tidak memancing amarah.
Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumandangkan perang jika benar tidak netral di Pemilu 2024.
Hal tersebut dilihat dari Jokowi yang mengumpulkan enam ketua umum parpol pendukung koalisi pemerintah di Istana Negara beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Demokrat Sebut Jokowi Kumandangkan Perang jika Memang Nyatakan Tak Netral di Pemilu 2024
Ngabalin pun meminta Benny belajar ulang menggunakan diksi yang tidak memancing amarah.
"Suruh belajar lah dulu, sekolah ulang deh. Sekolah lah dulu, ulang, enggak usah pakai ancam-ancam, diksi-diksi mengumandangkan perang," kata Ngabalin kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Ngabalin lalu mengajari Benny soal budaya orang Jawa itu tidak ada namanya koar-koar semisal hendak berperang.
"Kalau dia pergi perang, dia tidak bawa pasukan, dia pergi perang tidak mengumandangkan," terangnya
Ngabalin mempertanyakan sejumlah pihak yang menilai Jokowi tidak etis mengumpulkan ketua umum parpol pro pemerintah untuk membicarakan politik.
Menurutnya, siapapun boleh datang apabila memang berkepentingan untuk Jokowi demi kestabilan negara.
Baca juga: Kemendagri Bantah Tim Pemantau Pilkada Tak Netral: Penempatan Tak Ada Perlakuan Khusus
"Tidak boleh presiden memanggil kepala-kepala pasar atau orang-orang di demonstran yang datang haruskah dengan pantofel?" katanya.
"Tidak boleh orang datang dengan sandal jepit untuk ngobrol? Siapa saja boleh kalau presiden berkepentingan. Untuk apa? Untuk menjaga stabilitas negar, apalagi dalam urusan politik," tandasnya.
Diketahui,Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana Negara beberapa hari yang lalu.
"Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg, apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kata Benny dalam cuitannya Twitternya @BennyHarmanID, dikutip Selasa (9/5/2023).
Benny juga mewanti-wanti Jokowi agar berhati-hati bersikap.
Baca juga: Momen Ketum Partai Beri Salam Kompak usai Bertemu Jokowi, Airlangga dan Zulkifli Bantah Bahas Capres
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.