Tuding Jokowi Ajak Perang, PKB: Benny K Harman Jangan Emosi dan Baperan
Setiap orang, setiap tokoh berhak untuk terlibat di politik sepanjang tidak melanggar hukum, termasuk Pak Jokowi sah-sah saja
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak perang rakyat jika tidak netral dalam pemilihan presiden 2024 menjadi sorotan.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid meminta Benny K Harman untuk tidak bawa perasaan atau baper.
Dia bilang, pernyataan Anggota Komisi III DPR RI itu hanya ucapan emosi.
"Bahasa anak mudanya baperan. Pernyataan baper itu. Itu pernyataan yang bernada emosi saja kan kita ini negara hukum, semua harus sesuai aturan," ujar Jazilul kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Jazilul menuturkan bahwa Presiden Jokowi dinilai tidak melanggar aturan mengenai turut terlibat dalam urusan pilpres. Baginya, Jokowi sah-sah saja terlibat dalam politik praktis di pilpres.
"Setiap orang, setiap tokoh berhak untuk terlibat di politik sepanjang tidak melanggar hukum, termasuk Pak Jokowi sah-sah saja," ungkapnya.
Buktinya, kata Jazilul, Bawaslu RI tidak pernah menegur Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. Sebaliknya, semua pihak diminta untuk tidak membuat pernyataan yang membuat masyarakat memanas.
"Untuk apa mengobarkan perang, kalau Pak Jokowi itu ada salah atau melanggar hukum hadapkan saja ke pengadilan, beres itu. Jadi jangan buat statement yang kemudian memanas-manasi atau memancing emosi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana Negara beberapa hari yang lalu.
"Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg, apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kata Benny dalam cuitannya Twitternya @BennyHarmanID, dikutip Selasa (9/5/2023).
Benny juga mewanti-wanti Jokowi agar berhati-hati bersikap.
"Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI, bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu. #RakyatMonitor#," ujar Benny.
Legislator Komisi III DPR RI menjelaskan maksudnya lebih jauh soal perang yang dia twitkan.
"Maksudnya Presiden Jokowi akan melawan rakyatnya sendiri, dia itu presiden dari seluruh rakyat Indonesia, dari semua golongan dan kelompok, dari semua suku bangsa, dari semua partai politik, bukan presiden dari parpol tertentu, dari kelompok tertentu dan dari golongan tertentu," jelasnya.