Serangan Siber pada Perbankan, Anis Byarwati: Antisipasi Serangan dengan Perkuat Sistem Perbankan
"Pemerintah dan OJK perlu memperkuat sistem cyber security dan cyber protection yang sudah ada selama ini," ujar Anis Byarwati.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, dunia perbankan tanah air sedang dihebohkan dengan dugaan serangan ransomware yang terjadi pada sistem Bank Syariah Indonesia (BSI). Seperti yang diketahui, sistem perbankan hasil dari merger empat bank syariah itu mengalami kelumpuhan sejak Senin (8/5/2023) dan bahkan belum sepenuhnya pulih hingga akhir pekan ini.
Serangan siber terhadap lembaga perbankan oleh para peretas tidak hanya terjadi pada Bank Syariah Indonesia (BSI) tetapi juga pada lembaga perbankan lainnya. Kejahatan ini tentu merugikan lembaga perbankan dan nasabah ratusan miliar setiap tahunnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, meminta Pemerintah dan Regulator secara serius melihat masalah ini, sehingga kejadian yang sama tidak akan berulang pada lembaga perbankan di tanah air.
"Pemerintah dan OJK perlu memperkuat sistem cyber security dan cyber protection yang sudah ada selama ini untuk mengantisipasi potensi risiko serangan siber di tengah tren digitalisasi jasa keuangan yang perkembangannya semakin cepat", jelas Anis dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria pada Sabtu (13/5/2023).
Terkait dengan serangan terhadap BSI, Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) ini menuturkan agar masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada BSI untuk dapat segera menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya.
Lebih lanjut ia menambahkan, Pemerintah dan OJK harus terus terlibat dan memberikan dukungan terhadap BSI, agar sistem perbankan dan layanan BSI bisa segera pulih.
"Kita memberikan dukungan terhadap BSI untuk segera mencarikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya saat ini, perlindungan terhadap nasabah menjadi hal terpenting yang harus diprioritaskan. Saya mengimbau Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan OJK memberikan dukungan dan bantuan secara penuh terhadap BSI”, tutur Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. (*)
Legislator Dapil DKI Jakarta I itu berharap agar risiko operasional yang muncul akibat adanya serangan di bidang teknologi informasi ini dapat segera teratasi dan menjadi bahan evaluasi serius, terutama dalam meningkatkan investasi pada sistem IT yang dimiliki pihak BSI.
"Semoga situasi ini dapat menjadi pembelajaran dan evaluasi serius yang harus dilakukan oleh manajemen BSI agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini, mari kita doakan,” harap Anis seraya menutup pernyataan resminya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.