Lepas 367 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan, BP2MI Bagi Jadi Dua Kloter
Ketua BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pemberangkatan 367 PMI ke Korea Selatan itu akan dibagi menjadi dua kloter.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 367 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan.
Acara Pelepasan 367 PMI Skema G to G Korea Selatan itu dilakukan, di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Keluhkan Anggaran Kecil, Kepala BP2MI Sebut Harus Sewa Ambulans untuk Jemput PMI Sakit
Ketua BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pemberangkatan 367 PMI ke Korea Selatan itu akan dibagi menjadi dua kloter.
Adapun kloter pertama, kata Benny, akan diberangkankan, pada Senin malam ini.
Sedangkan, lanjutnya, kloter kedua akan diberangkatkan, Selasa (16/5/2023) besok.
"367 PMI akan berangkat ke Korea Selatan. Dibagi dua kloter. Malam ini ada yang harus berangkat, dan sebagiannya lagi besok," kata Benny, dalam sambutannya, Senin ini.
Dalam kesempatan yang sama, Benny menuturkan, para PMI harus dilepas seperti negara melepas kontingen olimpiade.
Sebab, katanya, PMI dilepas sebagai duta bangsa dalam kompetisi global untuk merebut peluang kerja di luar negeri.
Baca juga: PMI Asal Garut Dikabarkan Hilang Kontak di Riyadh Sejak 3 Bulan Terakhir, Diduga Alami Kekerasan
"Mereka harus dilepas seperti melepas kontingen olimpiade," ucap Benny.
"Kontingen olimpiade dilepas oleh negara sebagai duta bangsa dalam kompetisi olahraga. Mereka (PMI) dilepas sebagai duta bangsa mewakili negara dalam kompetisi global merebut peluang kerja di luar negeri," sambungnya.
Lebih lanjut, Benny mengatakan, hal itu perlu dilakukan karena PMI berani meninggalkan tanah air, kampung halaman, dan orang-orang tercintanya untuk bekerja di luar negeri.
Baca juga: BP2MI: WNI yang Disandera di Myanmar Adalah PMI Un-prosedural
"Bekerja di luar negeri dapat gaji, disumbangkan sebagian untuk negara sebagai devisa negara," katanya.
Sehingga, menurut Benny, mereka adalah orang-orang hebat lantaran berani mengejar mimpi sampai meninggalkan keluarga dan kerabatnya.
"Harus saya katakan, mereka adalah orang-orang hebat. Belum tentu saya kita seperti mereka yang berani meninggalkan tanah air dan orang-orang tercinta," katanya.