Wapres: Kampung Bahari Nusantara Bentuk Nyata Kehadiran dan Kedekatan TNI AL Dengan Rakyat
Maruf Amin meresmikan Kampung Bahari Nusantara (KBN) TNI AL secara serentak yang dilakukan di 68 Satuan Komando Kewilayahan
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Potensi bahari yang melimpah, menurut Ma'ruf belum mampu mengatasi kerentanan sosial-ekonomi masyarakat desa pesisir.
Garis pantai terpanjang kedua di dunia, kata dia, diikuti dengan produksi perikanan terbesar kedua di dunia, menjadi kisah membanggakan sekaligus ironi karena masyarakat pesisir belum sejahtera.
"Oleh sebab itu, saya memandang gagasan Kampung Bahari Nusantara yang dimotori TNI AL sangat vital. Program KBN yang terbagi ke dalam lima klaster Edukasi, Ekonomi, Kesehatan, Pariwisata dan Pertahanan ini, sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan di desa pesisir," kata Ma'ruf.
"Lebih dari itu, program KBN juga sesuai dengan Paradigma Baru Perdesaan yang berkembang secara global," sambung dia.
Tren tersebut, kata dia, muncul karena sekitar 45% penduduk bumi tinggal di perdesaan di negara-negara berkembang.
Pembangunan pedesaan, lanjut dia, menjadi keniscayaan untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan.
"Paradigma pembangunan di desa diubah dari subsidi menjadi investasi masa depan," sambung dia.
Ia juga mengatakan kondisi kemiskinan di desa pesisir yang membutuhkan penanganan serius menjadi semakin kompleks akibat adanya ancaman perubahan iklim, yang secara umum dapat menimbulkan kerugian serius bagi perekonomian nasional.
Pemeliharaan ekosistem maritim dan pesisir Indonesia, kata dia, menjadi kunci bagi upaya mitigasi dampak perubahan iklim.
Kenyataannya, lanjut Ma'ruf, meskipun negara kita dikenal sebagai pusat kekayaan biodiversitas dan terumbu karang, ekosistem laut Indonesia mengalami degradasi akibat perubahan iklim dan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut, menurutnya berpotensi memperdalam jebakan kemiskinan di kawasan pesisir.
"Saya harapkan TNI AL juga menjadi pandu bagi masyarakat pesisir dalam menjadikan isu perubahan iklim sebagai bagian dari program literasi dan edukasi di Kampung Bahari Nusantara," kata dia.
"Apalagi, isu perubahan iklim berkaitan erat dengan keberhasilan upaya pengembangan potensi pariwisata maritim yang termasuk ke dalam salah satu program KBN, dan selama ini telah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat pesisir," sambung dia.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali beserta jajaran dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono beserta jajaran.