Setelah Sowan ke Jokowi, Hary Tanoe dan PSMTI Bertamu ke Prabowo, Bicarakan Apa Saja ?
Pertemuan ke Kemhan itu digelar setelah Hary Tanoe dan PSMTI bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada pagi harinya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) yang dipimpin oleh Wilianto Tanta di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (15/5).
Pertemuan ke Kemhan itu digelar setelah Hary Tanoe dan PSMTI bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada pagi harinya.
Dalam pertemuan itu Prabowo dan Hary Tanoe serta PSMTI berdiskusi mengenai bagaimana menghasilkan kebijakan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh rakyat. Prabowo mengajak semua pihak untuk dapat menjaga kerukunan dan stabilitas negara agar pemerintah dapat menghasilkan kebijakan yang berpihak pada seluruh elemen masyarakat.
“Siapapun yang berkuasa mari kita berkompromi. Jangan zero sum game. Kita bisa hidup dengan baik, tenang, dan rukun. Saya kira itu kuncinya. Ini juga hasil dari kajian-kajian strategis. Semua negara yang bisa take-off adalah karena kekompakan,” ujar Prabowo.
Ia pun memberikan contoh pengambilan kebijakan untuk persoalan kemacetan.
“Kalau kita umpamanya di Jakarta macet, lalu mengeluh dan kita hanya marah-marah. Itu tidak menyelesaikan apapun. Kalau kita tidak mau macet berarti kita harus punya pemerintah daerah dan didukung pemerintah pusat yang bisa menganjurkan, melahirkan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah macet,” terang Prabowo.
Menurutnya, baik pemerintah daerah atau pusat perlu bersinergi untuk bisa mengeluarkan kebijakan yang dapat menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan di masyarakat.
Baca juga: PSMTI Apresiasi Kebijakan Ekonomi Presiden Jokowi Sebagai Ketua KTT Asean 2023
“Tidak bisa kita hanya ngamuk-ngamuk, marah-marah. Artinya apa? Contoh ada MRT, Transjakarta, ganjil-genap. Jadi ada kebijakan itu. Siapa yang mengambil kebijakan adalah mereka yang diberi mandat politik dari rakyat,” jelas Prabowo.
Sowan ke Jokowi
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI beraudiensi dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada Senin (15/5/2023).
Presiden mengapresiasi kehadiran rombongan PSMTI.
"Biasanya, audiensi itu 3-4 orang, ini 80 orang. Rame-rame namanya," ujar Jokowi berkelakar.
Dewan Kehormatan Senior PSMTI Harry Tanoesoedibjo ikut hadir.
Presiden RI menerima 80 pengurus dan dewan PSMTI, baik tingkat pusat maupun provinsi.
Dalam kesempatan itu PSMTI menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pencapaian kepemimpinan Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya.
Ketua Umum DPP PSMTI sekaligus pengusaha asal Makassar, Wilianto Tanta mengungkapkan, organisasi ini menaungi setidaknya 100 marga Tionghoa di Indonesia.
Perkiraan jumlah suku Tionghoa Indonesia mencapai 20 juta jiwa.
Kegiatan PSMTI selama ini adalah sosial, budaya, kemasyarakatan serta pendidikan.
Presiden Jokowi dalam pengarahannya menyampaikan rasa kagumnya terhadap PSMTI.
"Selama ini saya sudah mendengar, terutama saat pandemi, saya tahu dan mendengar, Bapak/Ibu mengumpulkan dan membagikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Negara kita perlu kegiatan sosial semacam ini, penyetaraan dan pembauran," kata Joko Widodo.
Presiden kemudian berpesan untuk PSMTI agar dapat mencari pemimpin yang kuat dan mampu untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini.
"Kita punya kebiasaan mengulang. Saat ini sudah sampai SMA, saat ganti pemimpin kembali ke TK, jadi kapan sampainya," ucap Jokowi.
Acara ini diakhir dengan penyerahan piagam apresiasi dari PSMTI kepada Presiden Joko Widodo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.