Peringatan Dini Besok, 18 Mei 2023, BMKG: 27 Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
Berikut peringatan dini BMKG besok Kamis, 18 Mei 2023, terpantau ada 27 wilayah mengalami cuaca ekstrem hujan, lebat kilat, angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, 18 Mei 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 27 wilayah di Indonesia.
Menurut informasi tersebut, ada 21 wilayah yang terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Terpantau empat wilayah lainnya mengalami hujan, kilat dan angin kencang.
Selain itu ada dua wilayah yang mengalami cuaca ekstrem angin kencang.
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Rabu 17 Mei 2023, BMKG: Sulawesi Selatan Potensi Hujan Lebat
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Riau
- DKI Jakarta
- Kalimantan Barat
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 17 Mei 2023 di Indonesia, BMKG: Surabaya Cerah Berawan Siang hingga Malam
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 16 Wilayah Alami Hujan Lebat hingga Angin pada Rabu, 17 Mei 2023
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Waspada Hujan Lebat Terjadi di 16 Wilayah pada Rabu, 17 Mei 2023
Penyebab cuaca ekstrem
BMKG juga melaporkan bibit siklon tropis 96W terpantau di Samudera Pasifik Barat sebelah Utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1012 mb.
Potensi bibit untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
Sirkulasi siklonik terpantau di Papua bagian selatan yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Papua bagian selatan.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Jambi hingga Riau, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tengah bagian utara hingga Laut Sulawesi.
Selain itu terdapat daerah pertemuan angin (konfluensi) di Papua bagian utara dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)