Imam Besar Masjid Istiqlal: Berbeda Politik Boleh, Tapi Jangan Sampai Kita Tercerai-berai
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan beberapa tokoh lintas agama sepakat agar tahun politik adem
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
![Imam Besar Masjid Istiqlal: Berbeda Politik Boleh, Tapi Jangan Sampai Kita Tercerai-berai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/imam-besar-masjid-istiqlal-prof-kh-nasaruddin-umar-12394.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan beberapa tokoh lintas agama sepakat agar tahun politik adem dan lebih memperkuat persahabatan sesama bangsa.
Hal itu juga disampaikan saat mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bertemu pengurus agama lainnya seperti Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
“Boleh berbeda politik boleh, berbeda calon boleh tetapi jangan sampai membuat kita itu tercerai-berai, jangan sampai itu menyedot energi bangsa,” kata Nasaruddin Umar saat wawancara dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).
Nasaruddin mengajak tokoh lintas agama atau pun seluruh umat menciptakan suatu keindahan di dalam berbangsa dan bernegara.
“Kalau perlu kita menjadi contoh terutama dalam budaya Islam ya yang selama belajar berdemokrasinya di Indonesia. Saya kira negara muslim paling top demokrasi itu adalah Indonesia,” katanya.
Baca juga: Masyarakat Sudah Dewasa Beragama dan Berpolitik, Nasaruddin Umar: Pemilu 2024 Politik Identitas Reda
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri negara-negara islam mereka belajar banyak ke Indonesia tentang berdemokrasi.
Bukan hanya persoalan demokrasi, imbuh dia, tetapi juga tentang ekonomi moderen, bagi Indonesia itu kan lewat semua.
“Alhamdulillah kita bisa lewati semua, kita bisa kesetaraan gender bahkan, siapapun yang ingin berlajar kesetaraan gender datanglah ke Indonesia,” ucap Nasaruddin.
Baca juga: Diisukan Jadi Bakal Cawapres Ganjar, KH Nasaruddin Umar: Saya Istikharah Dulu
“Masalah hak asasi manusia kita malah negara plural seperti indonesia ini, masya allah dikabuli betul. Dan yang menarik lagi, di Jedaah kemarin kita mendapatan internasional award itu dalam dunia,” tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.