Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Minta Sandiaga Uno Batalkan Konser Coldplay karena Dukung LGBT, Dianggap Cuma Cari Untung

MUI meminta Sandiaga Uno membatalkan konser Coldplay karena grup band tersebut pendukung LGBT. MUI juga menganggap pemerintah hanya cari untung saja.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in MUI Minta Sandiaga Uno Batalkan Konser Coldplay karena Dukung LGBT, Dianggap Cuma Cari Untung
Tangkapan Layar Instagram @coldplay
Band Coldplay umumkan akan menggelar konser di GBK 15 November 2023 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno membatalkan konser grup band asal Inggris, Coldplay, yang rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 15 November 2023 mendatang.

Anwar menilai Coldplay merupakan grup band yang mendukung eksistensi kaum LGBT.

Menurutnya, hal tersebut telah bertentangan dengan UUD 1945 dan konstitusi.

"Di negeri ini ada enam agama yang diakui oleh negara dimana tidak ada satu agamapun dari keenam agama tersebut yang membenarkan dan mentolerir praktek LGBT."

"Apalagi dalam konstitusi negara kita dalam pasal 29 ayat 1945 jelas-jelas dikatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa."

"Ini artinya tidak boleh ada di kegiatan yang kita lakukan di negeri ini yang bertentangan dengan ajaran agama," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Koleksi Piringan Hitamnya, Imam Darto Antusias Coldplay Bakal Konser di Jakarta

Di sisi lain, Anwar menilai Sandiaga Uno selaku Menparekraf hanya melihat dari sisi keuntungan yang diperoleh dari digelarnya konser Coldplay tanpa memikirkan dampak lain seperti akhlak, moralitas, dan budaya bangsa.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, Anwar menganggap pemerintah sudah layaknya miliarder keturunan Hongaria, George Soros, yang hanya memikirkan keuntungan semata terkait digelarnya konser Coldplay.

"Banyak dari para pemimpin di negeri ini yang sudah tidak lagi berfikir ideologis dan pancasilais tapi sudah sangat liberal dan pragmatis sehingga kita lihat banyak sekali para pemimpin dan pejabat di negeri ini sudah berfikir dan bertindak seperti George Soros."

"Dimana yang bersangkutan ketika diberitahu bahwa dia tidak disukai di Thailand, Malaysia, dan Indonesia, dia dengan enteng menjawab 'Pada dasarnya aku hanya ingin membuat uang dan tidak peduli pada dampak sosial atas apa yang aku lakukan'," papar Anwar.

Dengan beberapa alasan tersebut, Anwar pun mengimbau kepada pemerintah khususnya Sandiaga Uno agar membatalkan konser Coldplay tersebut.

"Untuk itu saya mengimbau sang menteri agar tidak melanjutkan rencananya karena al demikian jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 terutama pasal 29 ayat 1 dan hal demikian juga jelas akan merusak akhlak dan moralitas dari anak-anak bangsa dan hal demikian tentu saja tidak kita inginkan," tegasnya.


PA 212 Tolak Konser Coldplay

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212 Novel Bamukmin saat ditemui awak media di sela-sela Aksi Bela Islam 2503 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212 Novel Bamukmin saat ditemui awak media di sela-sela Aksi Bela Islam 2503 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Senada dengan MUI, Persaudaraan Alumni (PA) 212 turut menolak digelarnya konser Coldplay.

Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin pun meminta agar konser tersebut dibatalkan lantaran Coldplay mendukung LGBT yang bertentangan dengan Pancasila.

Novel menerangkan kalau Indonesia itu negara dengan mayoritas penduduknya beragama muslim.

Menurutnya, dalam Pancasila juga mengandung nilai-nilai yang menolak adanya LGBT.

Baca juga: Fans Berat, Pakai Lagu Fix You Saat Lamar Istri, Tarra Budiman Bakal Nonton Coldplay di Luar Negeri

Dengan demikian, ia mendesak pemerintah untuk menolak kehadiran Coldplay ke Indonesia.

"Saya mengimbau agar panitia segera mengurungkan niatnya mendatangkan Coldplay karena masih banyak grup musik yang tidak beraliran mendukung LGBT dan atheis daripada dirugikan seperti gagalnya konser Lady Gaga, Miss World serta batalnya aktris porno Miyabi," tegasnya.

Sebagai informasi, konser Coldplay yang bertajuk 'Music of the Spheres' bakal digelar 15 November 2023.

Sebelumnya, penjualan pre sale tiket Coldplay melalui BCA sudah dijual pada Rabu (17/5/2023) dan telah dinyatakan soldout.

Padahal rencananya penjualan pre sale tiket Coldplay akan dibuka hingga Kamis (18/5/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh PK Entertainment selaku promotor konser Coldplay di Jakarta.

Baca juga: Chris Martin Ngaku Masih Ingat Najwa Shihab saat Gelar Konser Coldplay di Bangkok Tahun 2017

Alhasil penjualan tiket selanjutnya adalah untuk kategori umum dan dijual mulai Jumat (19/5/2023).

"Kami mendoakan semuanya keberuntungan untuk penjualan untuk umum pada 19 Mei!," tulis PK Entertainment dalam Instagram Story pada Rabu (17/5/2023).

Adapun penjualan tiket untuk masyarakat umum bakal dibuka hari ini mulai pukul 10.00 WIB lewat situs coldplayinjakarta.com.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fahmi Ramadhan)

Artikel lain terkait Konser Coldplay di Jakarta

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas