TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran terjadi di dekat Exit Tol Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Jumat (19/5/2023).

Kebakaran tersebut diduga berasal dari sebuah pabrik plastik di Jalan Gaga Rawa Kompeni, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.

Asap hitam yang membumbung tinggi ke langit bahkan sampai terlihat dari area bandara.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @infotangerangkota memperlihatkan kepulan asap yang disinyalir direkam dari dalam bandara.

Pasalnya, saat kepulan asap itu terlihat di udara, sejumlah pesawat berjejer di landasan.

Baca juga: Update Kebakaran Hostel di Selandia Baru yang Tewaskan 6 Orang, Seorang Pria Ditangkap

Pada video lainnya, asap tebal dan pekat juga terlihat dari jalan tol sekitar bandara.

Kabarnya, saat ini pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api.

Baca juga: Populer Internasional: Kebakaran Hostel Selandia Baru Diduga Disengaja - Kasus Campak di Jepang

"Terjadi kebakaran di dekat Exit Tol Bandara Soekarno-Hatta. Diduga kebakaran pabrik plastik. Jum'at (19/5),"

"Sampai berita ini di turunkan petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan," berikut keterangan dari unggahan tersebut.

Kendati demikian, situasi lalu lintas di tol tersebut masih terlihat ramai lancar.

Hal itu diketahui dari unggahan video dan foto pada slide ke tiga dan keempat. 

Dikutip dari Kompas.com, lokasi kebakaran sangat dekat dengan Bandara Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Pabrik yang terbakar merupakan lokasi pengolahan limbah plastik menjadi bijih plastik.

Peristiwa ini terjadi sekira pukul 13.30 WIB.

Hingga sore ini, kebakaran tersebut belum dapat dipadamkan.

Awalnya, pihak Dinas Pemadam Kebakaran mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel.

"Sumber informasi kebakaran, warga menelepon. Objek terbakar info awal pabrik plastik," kata Humas Damkar DKI Jakarta dalam keterangannya, dikutip Kompas.com.

Namun karena api belum berhasil dipadamkan, petugas menambah jumlah personel maupun mobil pemadam kebakaran.

Asap hitam pun masih membubung tinggi ke langit akibat kebakaran, bahkan hingga tiga jam setelah kebakaran terjadi.

Lapak daur ulang plastik ini berada di antara permukiman penduduk. Puluhan warga berdiri di pinggir bedeng di dekat lapak.

"Ada 20 unit mobil damkar, dengan 100 personel. Kebakaran sudah bisa dikunci, warga sudah aman," ujar seorang petugas di lokasi.

Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)