Peringatan 25 Tahun Reformasi, Puluhan Ribu Orang Bakal Ikut Jalan Sehat di Senayan Tolak 3 Periode
Sebanyak 25.000 orang akan mengikuti jalan sehat di kawasan DPR Senayan Jakarta untuk memperingati momentum 25 tahun Reformasi
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 25.000 orang akan mengikuti jalan sehat di kawasan DPR Senayan Jakarta untuk memperingati momentum 25 tahun Reformasi pada Minggu (21/5/2023).
Acara jalan sehat tersebut akan dimulai pukul 05.30 WIB dengan rute mulai dari depan FX Sudirman, Semanggi, dan berakhir di DPR RI.
Acara ini diprakarsai Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA), organisasi aktivis 98, yang memperjuangkan demokrasi untuk menolak gagasan inkonstitusional jelang Pemilu 2024.
Sekjen Aldera, Pius Lustrilanang mengatakan pihaknya sengaja memperingati 25 Tahun Reformasi, karena ada kehendak inkonstitusional dari kalangan tertentu yang mengancam demokrasi.
"Tiga periode, perpanjangan masa jabatan, tunda Pemilu. Kami merasa penting untuk merayakan 25 tahun reformasi untuk mengumpulkan kembali semua yang selama ini diam tidak bersuara untuk menunjukkan bahwa yang menolak hal konstitusional itu sangat banyak," kata Pius saat konferensi pers di kawasan Senayan, Jumat (19/5/2023).
Pius mengatakan ada 72 persen rakyat Indonesia yang menolak gagasan inkonstitusional tersebut.
Baca juga: Reformasi Dinilai Gagal karena Partai Politik Dikuasai Oligarki
Aldera yang terdiri dari perkumpulan aktivis 98 ingin Pemilu berjalan sesuai jadwal.
"Ide-ide tersebut (3 periode dan sebagainya) dilakukan secara sistematis, terus menerus, kami mengajak semua pihak waspada. Isu itu bisa saja muncul kembali kapan pun," ujarnya.
Aktivis Aldera Bandung, R Valentina Sagala mengatakan jalan sehat sengaja dilakukan di kawasan DPR Senayan, dimana peristiwa 98 berlangsung.
Baca juga: 25 Tahun Reformasi, Indonesia Disebut Butuh Model Kepemimpinan Baru
Masyarakat yang datang pada jalan sehat tersebut dipastikan mereka yang menolak gagasan 3 periode, perpanjangan masa jabatan, hingga tunda Pemilu.
Valentina mengatakan reformasi telah menghasilkan pembatasan kekuasaan dalam UUD 45, pihaknya mengingatkan kembali agar apa yang sudah dimandatkan konstitusi harus dijalankan secara konstitusional.
"Dengan sungguh-sungguh, 25 tahun reformasi harus dirayakan bersama-sama dengan memastikan tidak ada gagasan dan ide-ide inkonstitusional," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.