Tempuh Penerbangan Selama 6 Jam, Presiden Jokowi Tiba di Hiroshima Untuk Hadiri KTT G7
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Joko Widodo tiba di Hiroshima, Jepang, Jumat (19/5/2023) untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Trubunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Joko Widodo tiba di Hiroshima, Jepang, Jumat (19/5/2023).
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan delegasi terbatas tiba di Bandara Internasional Hiroshima, sekitar pukul 17.45 waktu setempat, setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 6 jam.
Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Kenji Yamada, Kepala Protokol Negara Jepang Takehiro Shimada, Ketua Majelis Prefektural Hiroshima Takashi Nakamoto, Ketua Dewan Kota Hiroshima Tatsunori Motani, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Atase Pertahanan KBRI Tokyo Kol (AF) Andi Nur Abadi.
Presiden Jokowi kemudian langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Hiroshima untuk kemudian melanjutkan agenda kunjungan kerja keesokan harinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dengan negara-negara mitra atau G7 Outreach Summit tahun 2023.
Tampak menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di hotel tempatnya bermalam adalah sejumlah menteri yang telah berada di Hiroshima untuk mempersiapkan kunjungan Presiden dan Ibu Iriana.
Baca juga: Jokowi akan Suarakan Kepentingan Negara-negara Berkembang di KTT G7
Di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Konjen Osaka Diana Sutikno, serta DCM KBRI Tokyo John Boestami.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan membawa suara-suara negara berkembang dalam forum KTT Tujuh Negara Maju (G7) di Jepang.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi sebelum bertolak ke Jepang, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, (19/5/2023).
“Kita akan membawa suara dari global south (negara berkembang) yang intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju dan negara-negara besar saja tapi negara-negara berkembang harus didengarkan di dalam forum itu. Keinginan kita kira-kira itu,” kata Jokowi.
Sejumlah isu akan dibahas dalam forum tersebut oleh para pemimpin negara-negara maju. Diantaranya perubahan iklim, pangan, dan energi.
Baca juga: Bawa Pesan Global South Hadiri KTT G7, Jokowi: saatnya Negara Berkembang Didengarkan
Indonesia kata Presiden akan berkontribusi dalam pembahasan masalah tersebut.
“Indonesia akan konsisten membawa suara kepentingan global south (negara berkembang) dan kolaborasi serta kemitraan yang setara secara konsisten akan diusung oleh Indonesia. Sudah saatnya suara dan kepentingan negara negara berkembang benar benar didengarkan dunia,” katanya.
Dalam pertemuan G7 nantinya, kata Jokowi, juga akan dibahas mengenai masalah perdamaian dunia. Apalagi lokasi KTT G7 yakni di Hiroshima yang menjadi simbol perdamaian.
“Akan dibahas (isu perdamaian) karena tempatnya adalah Hiroshima karena itu adalah simbol perdamaian,” tuturnya.
Selain itu kata Jokowi sejumlah kesepakatan dalam KTT ke-42 ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo juga akan dibawa ke dalam forum tersebut.
Misalnya masalah konflik di Myanmar yang tak kunjung usai.
“Berkaitan dengan Myanmar misalnya," pungkasnya.