Di Kota Chongqing, Anggota Wantimpres Agung Laksono Tawarkan Kerja Sama Bidang Pendidikan Vokasi
Agung Laksono melakukan pertemuan dengan pemerintah kota Chongqing. Pertemuan tersebut dalam upaya menjalin kerja sama di sejumlah bidang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono melakukan pertemuan dengan pemerintah kota Chongqing. Pertemuan tersebut dalam upaya menjalin kerja sama di sejumlah bidang.
"Pertemuan ini membahas kerja sama dengan pemerintah setempat untuk kerja sama dibidang pendidikan vokasi tingkat awal dan tingkat lanjut yang lebih spesifik kepada kemampuan tertentu," kata Agung dalam keterangannya, Senin (22/5/2023)
Dalam pertemuan tersebut, politisi senior Partai Golkar ini mengungkapkan peluang kerjasama dalam hal mencetak pekerja unggul dan berkeadilan khusus.
"Mereka menawarkan agar ada program pendidikan bersama sehingga dapat mencetak tenaga kerja dengan keahlian khusus yang dapat segera ditempatkan diberbagai sektor industri berat dan maju kedepannya," kata Agun.
Baca juga: Eks Menpora Agung Laksono soal Tragedi Kanjuruhan: Jangan Hanya Cari Kesalahan, Lakukan Perbaikan
Sementara itu, Angota DPR RI Komisi I Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menawarkan kesempatan industri di wilayah-wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta koridor-koridor perdagangan dan rute perkapalan baru yang searah dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Termasuk mendorong kerjasama industri tehnology berbasis digital yang juga merupakan program utama pembangunan ekonomi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo," ujarnya.
Kota Chongqing, kata dia, memiliki kemampuan industry berat dan tehnology tinggi yang juga sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
"Dengan kesamaan ini tentu bisa kita kembangkan dengan program-program scholarship dan KKN yang mereka tawarkan," harapnya.
Ia juga menyebutkan, Kota Chongqing memiliki kemampuan industry yang mengedepankan digitalisasi ekonomi, sama seperti Indonesia yang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi dengan konsep-konsep digitalisasi.
"Bahkan saat ini Indonesia sudah memiliki pasar dan tenaga kerja yang dapat memanfaatkan kemampuan digitalisasi yang berkembang pesat," tutupnya.