Ditanya Soal Kasus Jhonny G Plate, Anas Urbaningrum Belum Berani Komentar
Eks terpidana korupsi, Anas Urbaningrum enggan mengomentari soal kasus dugaan korupsi yang menjerat politisi Partai NasDem Jhonny G Plate.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks terpidana korupsi, Anas Urbaningrum enggan mengomentari soal kasus dugaan korupsi yang menjerat politisi Partai NasDem Jhonny G Plate.
Anas Urbaningrum mengatakan, saat ini belum waktu yang tepat bagi dirinya untuk membuka suara terkait kasus tersebut.
Hal ini disampaikan Anas Urbaningrum, usai menghadiri acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Jaringan Indonesia (Jari) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023) malam.
Eks politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, saat ini ia belum lulus sepenuhnya dari Lapas Sukamiskin.
Oleh karena itu, lanjut Anas Urbaningrum, dirinya harus berhati-hati dalam bersikap, termasuk menjaga perkataannya.
"Saya masih proses belum lulus. Jadi itu sebaiknya tidak saya komentari sekarang nanti setelah 9 juli boleh," kata Anas Urbaningrum saat, kepada awak media, Minggu ini.
Anas Urbaningrum menjelaskan, statusnya saat ini masih cuti menjelang bebas setelah menjalani hukuman lebih dari delapan tahun terkait kasus korupsi yang menjeratnya.
"Karena itu, saya membatasi untuk membuat catatan tulisan ala dokter, yang ini menjadi panduan saya agar tidak keluar dari rel. Karena kalau keluar rel bisa antara aman atau tidak aman, yang paling tidak aman bisa diminta kembali lagi," ucapnya.
Anas mengatakan, ia akan benar-benar bebas merdeka setelah tanggal 9 Juli 2023.
"Setelah 9 Juli pasti tanggal 10 Juli, insyaAllah itu tadi saya akan dalam posisi yang merdeka penuh termasuk ketika mengambil pilihan-pilihan, langkah-langkah politik," kata Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI itu.
Lebih lanjut, Anas menyebut, baru akan banyak berbicara soal perpolitikan saat ini saat sudah bebas merdeka.
"Lepas dan ngawurnya itu belum waktunya sekarang, ada masa sampai 9 Juli. 10 Juli sudah boleh agak lepas dan ngawur-ngawur sedikit. Ngawur yang terdidik, ngawur yang bukan asal bunyi. Karena kita terbiasa dengan didikan tertib secara intelektual," tuturnya.
Kata Anas, saat ini dia tengah mencermati apa yang akan menjadi pilihan politiknya ke depan.
"Nah, sekarang sedang melakukan pencermatan dan pengkajian dengan seksama apa-apa yang akan menjadi pilihan langkah-langkah saya atau pilihan politik saya," ungkap Anas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.