Peringatan Dini Besok, 24 Mei 2023, BMKG: 25 Wilayah akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 24 Mei 2023, terpantau 25 wilayah berpotensi terjadi hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Inilah info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, 24 Mei 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 25 wilayah di Indonesia.
Terpantau ada 6 wilayah yang mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sementara di 19 wilayah lainnya mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Cuaca Ekstrem
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Bangka Belitung
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Papua Barat
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 18 Wilayah Berpotensi Hujan Deras, Selasa 23 Mei 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Selatan Banten pada 23-24 Mei 2023
- Lampung
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Waspada 18 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada Selasa, 23 Mei 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG juga melaporkan, terpantau daerah konvergensi memanjang di Perairan Utara Aceh.
Konvergensi juga memanjang di Perairan Barat Lampung, dari Laut Jawa sebelah Utara Jawa Tengah hingga Timur lampung.
Selain itu dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi, dari Laut Sulawesi hingga Laut Halmahera, dari Laut Banda hingga Laut Maluku, dari Perairan Utara Maluku Utara hingga Samudera Pasifik Utara Papua juga terjadi konvergensi yang memanjang.
Terpantau daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Flores, Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Banten.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)