Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

25 Tahun Reformasi, Budiman Sudjatmiko Sebut Indonesia Sudah Berada di Jalan Benar

Tokoh reformasi 1998 Budiman Sudjatmiko mengatakan selama 25 tahun berjalannya reformasi, Indonesia sudah berada di jalan yang benar.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 25 Tahun Reformasi, Budiman Sudjatmiko Sebut Indonesia Sudah Berada di Jalan Benar
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan selama 25 tahun berjalannya reformasi, Indonesia sudah berada di jalan yang benar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh reformasi 1998 Budiman Sudjatmiko mengatakan selama 25 tahun berjalannya reformasi, Indonesia sudah berada di jalan yang benar.

"Kita di jalan yang benar, hanya kecepatan kita kurang tinggi. Kelembagaan politik, kebebasan politik sudah kita nikmati," kata Budiman kepada awak media di Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).

Budiman melanjutkan hukum antikorupsi sekarang juga sedang diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat rancangan Undang-Undang Perampasan Aset koruptor.

"Bersama rancangan Undang-Undang pembatasan transaksi uang tunai juga sudah diajukan. Untuk mencegah dan meminimalisir tindakan korupsi pencucian uang dan sebagainya," katanya

Untuk pelanggaran HAM dikatakan Budiman bahwa Presiden Joko Widodo juga sudah mengeluarkan Perpres.

Baca juga: Kerusuhan 1998 Jadi Ide Usaha, Es Reformasi Solo 25 Tahun Jadi Primadona Kaum Muda

Guna memulihkan korban-korban pelanggaran HAM di ujung pemerintahannya.

BERITA REKOMENDASI

"Artinya kita sudah di jalan yang benar. Meskipun harusnya banyak agenda ini dijalankan sejak lama tapi kita harus menunggu 25 tahun," ucapnya.

Budiman menegaskan bahwa bahwa itu bukanlah masalah. Yang terpenting Indonesia berada di jalan yang sudah benar hanya kecepatan yang harus diubah.

Baca juga: 25 Tahun Peristiwa Mei dan Reformasi 1998, Bentara Budaya Gelar Pameran di Jakarta dan Yogyakarta

"Ada kemunduran, intoleransi masih marak. Kemudian korupsi yang tadinya terpusat di Jakarta sekarang menyebar ke daerah. Apakah demikian kita akan mengutuk desentralisasi dan otonomi daerah? Tidak," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas