Ganjar Pranowo Ingin Pemilu 2024 jadi Pesta Demokrasi yang Asik, Singgung Peristiwa Pilpres 2019
Untuk itu, Ganjar berharap Pemilu 2024 dapat menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan bagi masyarakat Indonesia
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
![Ganjar Pranowo Ingin Pemilu 2024 jadi Pesta Demokrasi yang Asik, Singgung Peristiwa Pilpres 2019](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gubernur-jawa-tengah-ganjar-pranowo-160523.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada publik untuk tak menjadikan pesta demokrasi Pemilu 2024 nanti menjadi sebuah kontestasi yang menyebabkan konflik berkepanjangan.
Berkaca dari pemilihan periode sebelumnya, 2019, banyak terjadi perpecahan di arus bawah para pendukung dan relawan menjelang pesta demokrasi digelar.
Namun, pada akhirnya tokoh di antara pesaing dapat bersatu di kemudian hari untuk sama-sama memikirkan kemajuan bangsa.
"Setiap lima tahunan kita melakukan itu (pesta demokrasi), yang menarik dari pemilihan terakhir itu ada Pak Prabowo, Kyai Ma'ruf, Pak Sandi, yang berkenan menjadi satu tim, itu luar biasa."
"Harapannya dulu followernya ikut, tapi nggak ternyata," kata Ganjar Pranowo saat menghadiri Talkshow Series: Berebut Lumbung Suara Di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional di Tribunnews Jawa Tengah, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Ketua Umum Projo Bilang Jokowi Masih Usaha Satukan Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024
Dijelaskan Ganjar, dulu followernya Pak Prabowo dan Mas Sandi Kuat, followersnya Pak Jokowi militan, tapi akhirnya tokoh kedua kubu tersebut bergabung masuk menjadi tim di pemerintahan.
"Itulah perilaku politik, hari ini saling pukul besoknya bersatu, hari ini saling puji besoknya pisah itulah yang terjadi," lanjut Ganjar.
Untuk itu, Ganjar berharap para pendukung tokoh-tokoh dapat luwes menghindari perpecahan.
Lebih lanjut, kata Ganjar, Pemilu 2024 harapannya dapat menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan.
"Sebenarnya pesta demokrasi kita bikin asiklah," harap Ganjar.
Tidak hanya di partai politik, namun juga di Pemilu di DPD.
Baca juga: Projo Buat Simulasi Capres-cawapres 2024, Ada Duet Prabowo-Ganjar
Di desa sekalipun, akan terjadi yang namanya split ticket, yaitu pemilih tidak tentu sama di jalurnya, pemilih bisa cross.
Untuk itu, lanjut Ganjat, publik harus belajar dari pemilu periode terakhir itu.
"Potensi pembelahan sosial masyarakat pernah terjadi, dan kita perlu belajar dari itu (pemilu periode terakhir)."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.