Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lakukan Tiga Hal Ini Jika Kapal yang Dinaiki Tenggelam

Tanpa pegangan agar bisa mengapung, kaki bisa kedinginan dan kram sehingga, dibutuhkan cara kedua yaitu mencari benda yang bisa mengapung

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Lakukan Tiga Hal Ini Jika Kapal yang Dinaiki Tenggelam
Thinkstock
Ilustrasi Kapal tenggelam, penumpang jangan terlalu panik 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi saat menaiki kapal laut atau sejenisnya. 

Terkadang, berbagai kemungkinan tidak terduga bisa saja terjadi, salah satunya seperti kapal yang tenggelam

Setidaknya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika tenggelam di laut. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi Rawat dan Inap Anak (ERIA) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR dr Ririe Fachrina Malisie SpA(K).

Baca juga: Speedboat Tenggelam di Perairan Seram Bagian Timur Maluku, 5 Penumpang Hilang

Pertama, jangan panik dan takut

"Kalau namanya di laut, tenggelam di kapal, itu namanya musibah ya. Tapi percayalah, tidak segampang itu tenggelam di laut," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (26/5/2023). 

Berita Rekomendasi

Ini berpatokan pada hukum Archimedes yang menyatakan bahwa setiap benda yang sebagian atau seluruhnya terendam dalam zat cair, mempunyai gaya apung.

"Karena hukum Archimedes tadi. Sepanjang bergerak kaki, bisa mengapung," katanya lagi.

Hanya saja, air laut masuk ke dalam kategori air dingin karena suhunya berada di bawah 20 derajat. 

Lama kelamaan, tanpa pegangan agar bisa mengapung, kaki bisa kedinginan dan kram sehingga, dibutuhkan cara kedua yaitu mencari benda yang bisa mengapung.

Di antaranya seperti jaket atau pelampung yang memang tersedia di kapal

Ketiga, jika tidak menemukan jaket pelampung, carilah tempat atau benda terdekat yang bisa dijadikan sandaran untuk mengapung. 

"Tidak segampang itu tenggelam di air laut. Tidak usah takut, kejadian cuma 10 persen. Itu pun karena sempat terhirup atau berada di bawah," pungkasnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas