Viral Dugaan Kebocoran Data yang Disebar Hacker Bjorka, Ini Kata Polri
Ramadhan enggan berspekulasi lebih jauh ihwal apakah data yang beredar di media sosial itu benar milik Polri atau bukan.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah unggahan viral di media sosial yang menyebut adanya kebocoran data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang diduga diretas hacker anonim bernama Bjorka.
Dalam postingan yang diunggah akun Twitter @darktracer_int menyebut hacker anonim bernama Bjorka kembali muncul dalam forum baru bernama Exposed Forums.
Baca juga: Bjorka Kembali Berulah, Klaim Bocorkan 19 Juta Data Pengguna BPJS Ketenagakerjaan
Dalam forum tersebut, Bjorka juga mengunggah data-data yang diklaim milik Korps Bhayangkara.
"Setelah Breach Forums ditutup, banyak forum muncul sebagai pengganti. Exposed Forums adalah salah satu forum yang paling baru dan menjanjikan. Seorang pengguna dengan ID yang sama dengan peretas Indonesia "Bjorka" bergabung di forum ini dan memposting beberapa pesan yang berkaitan dengan pemerintah Indonesia," tulis akun tersebut.
Terkait itu, Mabes Polri saat ini menyebut pihaknya masih mendalami kebenaran soal kebocoran data tersebut.
Baca juga: Bjorka Bocorkan Data MyPertamina, Pakar Singgung Timsus: Sampai Saat Ini Kerjaannya Apa?
"Terkait masalah Bjorka, Direktorat Siber masih mendalami kasus tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (29/5/2023).
Ramadhan mengatakan pendalaman itu dilakukan bekerja sama dengan stakeholder terkait mulai dari BAIS, BSSN, BIN, hingga Kemenkominfo untuk memastikan ada tidaknya kebocoran data internal Polri.
"Tentu bekerja sama dengan stakeholder siber lainnya, yaitu BAIS, BSSN, BIN dan kementerian Kominfo. Jadi penjelasan dari Bareskrim masih didalami," jelasnya.
Ramadhan enggan berspekulasi lebih jauh ihwal apakah data yang beredar di media sosial itu benar milik Polri atau bukan.
Menurutnya hal itu akan diketahui usai proses pendalaman rampung dilakukan oleh Bareskrim Polri.
"Untuk kasus ini kita tidak bisa berasumsi. Didalami dulu sama Siber ya," pungkasnya.