Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Badan Pangan Nasional: Beli Telur Rp32 Ribu Komplain, Beli Rokok Sebungkus Enggak

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini pemerintah tengah menjaga harga wajar.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kepala Badan Pangan Nasional: Beli Telur Rp32 Ribu Komplain, Beli Rokok Sebungkus Enggak
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini pemerintah tengah menjaga harga wajar dari hulu sampai ke hilir. 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini pemerintah tengah menjaga harga wajar dari hulu sampai ke hilir.

Hal itu juga, dijelaskan Arief, merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi kalau kita masih ingin keberlanjutan pangan kita, salah satunya kita harus jaga harga di tingkat petani. Kalau Pak Presiden memerintahkannya harga wajar di tingkat petani, kemudian pabrik-pabrik, yang satu lagi konsumen," kata Arief, saat ditemui usai menghadiri diskusi bertema "Penguatan Kemitraan dan Meningkatkan Kekuatan Pangan dari Hulu ke Hilir di Indonesia", di Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

"Wajar di hulu, tengah, dan hilir. Nah ini yang Badan Pangan rumuskan. Untuk jagung, beras, produk-produk lain, ayam, telur juga sama," sambungnya.

Arief menjelaskan, dalam menjaga harga wajar dari hulu sampai ke hilir itu, pemerintah memang sengaja mengatur harga-harga pangan naik, untuk sementara waktu.

Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan bagian hulu, yakni petani dan peternak.

BERITA REKOMENDASI

"Karena kalau ini tidak diatur, misalnya jagung dan telur angkanya udah di atas Rp6 ribu, maka nanti yang kesulitan adalah petani dan peternak. Sehingga kewajaran di semua lini ini sangat penting," jelasnya.

Terkait hal tersebut, Arief menyinggung sejumlah pihak yang kerap komplain soal harga yang mahal.

"Saya sampaikan, kalau harga telur 1 kilo isi 16 butir Rp32 ribu, orang komplain. Tapi maaf saya bandingkan dengan bagaimana orang membeli satu bungkus rokok Rp36 ribu, kok enggak komplain," kata Arief.

Baca juga: Harga Bahan Pangan Masih Naik, Cabai Merah Tembus Rp47.100 Telur Melonjak Rp31.900 Pada 28 Mei 2023

"Padahal peternak-peternak telur ini sekian lama untuk menunggu ayam-ayam itu bertelur. Mencari pakan yg harganya baik. Kemudian, telurnya sehari satu ayam itu satu," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, kenaikan harga tersebut dilakukan untuk menjaga harga wajar dari hulu sampai ke hilir itu.


"Ada petani, ada peternak yang harus kita jaga. Tapi tidak kalah penting juga ada 270 juta warga Indonesia yang perlu juga dijaga daya belinya. Sehingga harga wajar di hulu, tengah, dan hilir," tutur Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas