Teddy Minahasa Ajukan Banding Setelah Kena PTDH, Kapolri Hormati, Sebut Putusan Tak akan Jauh Beda
Pihak kepolisian menghormati pengajuan banding dari Teddy Minahasa setelah diberi sanksi PTDH, sebut putusan banding tidak akan berbeda jauh.
Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menghormati pengajuan banding dari Teddy Minahasa setelah diberikan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Polri.
Sebelumnya, Teddy Minahasa resmi dipecat atau diberi sanksi PTDH dari Polri karena kasus peredaran narkoba.
Kemudian, terkait dengan putusan itu, Teddy Minahasa mengajukan banding.
Mengenai banding yang diajukan Teddy Minahasa itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menghargainya.
"Terkait dengan banding saya kira itu adalah hak yang diatur," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Pusat Misi Internasional Polri, Tangerang Selatan, Rabu (31/5/2023).
Baca juga: Perintahkan Jual & Tukar Sabu Jadi Tawas: Teddy Minahasa Dipecat dari Polri, Hukuman Panjang Menanti
Namun, dalam hal ini dikatakan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit, putusan banding nantinya tidak akan jauh berbeda.
"Namun tentunya sikap Polri sudah jelas kemarin dalam mengambil keputusan, tentunya untuk banding saya kira tim banding tentunya tidak terlalu jauh," tutupnya.
Teddy Minahasa Dijatuhi 2 Sanksi
Sebagai informasi, dalam sidang kode etik yang dilaksanakan pada Selasa (30/5/2023) kemarin, Teddy Minahasa dijatuhkan dua sanksi.
Pertama sanksi administratif dan kedua, sanksi etika yang menyebabkan dirinya dipecat dari kepolisian.
"Sanksi administratif berupa pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.com.
"Sanksi etika, yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela," tutur dia.
Dalam sidang tersebut, ada 13 orang saksi dan satu orang ahli yang akan diperiksa.
Beberapa saksi yang dihadirkan antara lain AKBP Dody Prawiranegara, Linda Pujiastuti, hingga Kompol Kasranto.