Jokowi Singgung Sosok Kriteria Penggantinya jadi Kepala Negara, Harus Pikirkan IKN
Jokowi berharap sosok penggantinya nanti dapat melanjutkan kinerjanya demi terwujudnya cita-cita bangsa.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menyinggung soal sosok penggantinya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia.
Jokowi berharap sosok penggantinya nanti dapat melanjutkan kinerjanya demi terwujudnya cita-cita bangsa.
"Kita masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata, ini butuh kesinambungan dan berkelanjutan. Personel dalam pemerintahan bisa berganti, tapi perjuangan tak boleh berhenti."
"Keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan adalah yang ingin ditingkatkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara," ungkap Jokowi dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta, Kamis (1/6/2023) dikutip dari Kanal YouTube Kompas Tv.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Jokowi: Mari Sambut Pesta Demokrasi Pemilu dengan Kedewasaan, Suka Cita
Jokowi ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat.
Termasuk pembangunan di luar Jawa agar merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada.
Indonesia, kata Jokowi, patut bersyukur menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonominya, menjaga stabilitas sosial dan politiknya, inflasi terkendali, investasi tumbuh dan lapangan kerja bisa bertambah.
Apalagi saat dunia tengah mengalami krisis yang besar-besaran.
"Ini adalah sumbangsih seluruh anak bangsa berkat persatuan, berkat kerja keras dan gotong royong bangsa ini berhasil menghadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia."
"Semua itu pondasinya adalah Ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden pertama Republik Indonesia Insinyur Soekarno," ungkap Jokowi.
Baca juga: VIDEO Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Muda, KPU: Kita Dekati dengan Bahasa Anak Muda
Jokowi berharap, Indonesia dapat duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Sebagai negara majemuk yang berideologi Pancasila, Indonesia siap bekerja sama, siap berkolaborasi dengan negara manapun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.
Indonesia selalu siap berkontribusi bagi dunia.
"Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia presiden G20 yang telah sukses dilaksanakan ke ketuaan ASEAN tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tetapi juga sangat relevan untuk dunia," ungkap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengajak bangsa Indonesia untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama.
"Mari Kita menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan dengan sukacita dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila memperjuangkan Indonesia maju yang adil yang sejahtera serta berwibawa di kancah dunia," harap Jokowi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.