Pencegahan Collapse Dinilai sebagai Strategi Peradaban Menuju Ekonomi Berkelanjutan
Sigit menjelaskan bahwa peradaban saat ini masuk dalam kondisi eksponensial, yang membawa peradaban manusia pada ancaman collapse.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan disebut harus bisa memberikan nilai tambah untuk masyarakat penerima.
Menurut Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung (Kideco), Mohammad Kurnia Ariawan, program tersebut harus bisa memberikan nilai tambah baik di bidang sosial, lingkungan dan ekonomi.
"Program CSR Kideco merupakan investasi sosial untuk tumbuh bersama secara harmonis dan menciptakan keberlanjutan di masa depan. Harapannya kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat, baik di bidang sosial, lingkungan dan ekonomi yang sejalan dengan visi Kideco menjadi the most reliable and eco-friendly Indonesian energy provider for sustainable future," kata Kurnia Ariawan dalam sambutannya di acara TOP CSR Award 2023 yang digelar oleh Top Business, Jakarta, dikutip Kamis (8/6/2023).
Dalam acara tersebut, Kideco yang merupakan anak perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk, kembali meraih penghargaan dalam ajang TOP CSR Award 2023.
Penghargaan tersebut meliputi TOP CSR 2023 Stars 5, TOP CSR Awards 2023; Innovation Program Kampoeng CSR to SDGs serta TOP Leader on CSR Commitment 2023, yang diberikan kepada Direktur Utama Kideco.
Mohammad Kurnia Ariawan lebih lanjut menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima Kideco, akan menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus memberikan yang terbaik tidak hanya untuk masyarakat sekitar lokasi perusahaan,akan tetapi juga seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa ada banyak dampak positif dari program CSR, salah satunya adalah berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
"Forum ini mengamalifikasi pentingnya kita untuk terus belajar dan menjawab tantangan, tidak hanya keberlanjutan, tapi yang terpenting saat ini dalam jangka pendek adalah mencegah terjadinya collapse, baru kita mewujudkan ekonomi kita menjadi lebih baik lagi. Apresiasi kepada para pemenang yang telah menerapkan prinsip-prinsip tadi dan itu semua adalah bagian pembelajaran untuk kita semua," kata Sigit Reliantoro.
Sigit menjelaskan bahwa peradaban saat ini masuk dalam kondisi eksponensial, yang membawa peradaban manusia pada ancaman collapse.
Baca juga: Obesitas atau Kelebihan Berat Badan Jadi Ancaman Peradaban Manusia ke Depan
Hal itu disebabkan manusia produktif untuk dirinya sendiri, belum memikirkan unsur lain, seperti efek lingkungan jangka panjang. Manusia harus regeneratif, yaitu meniru kepada proses alam, mengembalikan kondisi betul-betul seperti semula.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.