Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Denny Indrayana Bikin Puisi, Singgung Pemilu 2024 Ditunda hingga Cawe-cawe Jokowi

Denny Indrayana membuat puisi yang diunggah di akun Twitter pribadinya pada Jumat (9/6/2023). Ia menyinggung soal Pemilu 2024 ditunda hingga cawe-cawe

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Denny Indrayana Bikin Puisi, Singgung Pemilu 2024 Ditunda hingga Cawe-cawe Jokowi
dok. Kompas.com
Pakar hukum tata negara Prof Dr Denny Indrayana. Denny Indrayana membuat puisi yang diunggah di akun Twitter pribadinya pada Jumat (9/6/2023). Ia menyinggung soal Pemilu 2024 ditunda hingga cawe-cawe 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana membuat puisi yang diunggah di akun Twitter pribadinya, @dennyindrayana pada Jumat (9/6/2023).

Adapun puisi tersebut diberi judul 'Awas, Krisis Konstitusi di depan Mata!'.

Dalam alinea pertama dan kedua, Denny menyinggung terkait potensi adanya Pemilu 2024 akan ditunda.

Potensi tersebut, tulisnya, bergantung dari putusan Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Untuk putusan MA, Denny menyebut Pemilu 2024 akan tertunda jika adanya pengabulan Peninjauan Kembali (PK) dari Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat.

Denny pun menganggap jika MA mengabulkan PK Moeldoko maka berdampak terhadap pencalonan Anies Baswedan menjadi presiden.

Baca juga: Demokrat Bantah Ada Hubungan dengan Denny Indrayana: Apa yang Disampaikan dari Hati Nurani Beliau

Lalu, Denny menyebut Pemilu 2024 juga akan berpotensi ditunda jika MK memutuskan sistem tertutup.

Berita Rekomendasi

Lalu pada alinea kelima dan keenam, Denny menganggap jika MK memutuskan sistem pemilu tertutup, maka delapan fraksi DPR akan melakukan pemboikotan.

Alhasil, rangkaian Pemilu 2024 yaitu dari Pileg hingga Pilpres pun turut tertunda.

Denny pun menganggap deretan putusan MA, MK, dan DPR tersebut akan menimbulkan krisis tata negara.

Kemudian, di alinea kedelapan, Denny menyinggung soal cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024 yang dinilai dapat merusak konstitusi negara.

Hal ini pun membuatnya harus menyurati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk mengingatkan Jokowi yang disebutnya juga seorang petugas partai.

Baca juga: Kirim Surat Pemakzulan ke DPR, Denny Indrayana Beberkan Sikap Jokowi Sengaja Rancang Pilpres 2 Calon

Pada akhir puisinya, Denny pun menegaskan bahwa apa yang dilontarkannya terkait putusan sistem pemilu tertutup hingga cawe-cawe Jokowi adalah sebuah peringatan darinya.

Sehingga, sambungnya, tidak perlu dianggap sebagai ancaman hingga pelaporan terhadap dirinya.

Untuk selengkapnya berikut isi puisi lengkap dari Denny Indrayana:

Awas Krisis Konstitusi di Depan Mata!

Awas, krisis konstitusi di depan mata!
Pemilu 2024 berpotensi ditunda
Bagaimana logika tata negaranya?
Bagaimana pula skenario dan caranya?

Pintunya bisa melalui putusan MA atau eMKa
Di MA ada Moeldoko tangan kuasa Istana
Cawe-cawe lewat pengajuan PeKa
Di eMKa ada putusan sistem tertutup, atau terbuka
Kedua putusan bsia membawa bencana bernegara

Jika KSP Moeldoko diterima PK-nya
Itu putusan yang tidak ada nalar logika
Bagaimana pula Moeldoko tanpa kartu anggota
Bisa diakui menjadi Ketua
Ibarat warga negara Cina
Ingin jadi Presiden Indonesia

Memenangkan Moeldoko artinya
Merampas Demokrat secara paksa
Memancing murka angkara
tak mungkin didiamkan saja
Menyebabkan Anies Baswedan tak bisa berlaga
Semoga tidak menimbulkan rusuh dimana-mana
Karena kita tentu masih cinta Indonesia
yang damai sentosa

Jika eMKa memutuskan sistem tertutup,
meninggalkan terbuka
Tentu kita harus hormat putusan peradilan negara
Namun, eksekusinya tidak semudah mengedipkan mata
Parlemen akan mengambil langkah kuda
Delapan partai bisa memboikot
pemilu jadi tertunda

KPU harus konsultasi DPR
soal perubahan aturan pelaksana
Pasal 9 UU Pemilu mengatur
konsultasi itu mengikat adanya
Delapan parpol DPR bisa guna kuasa
Tidak setuju aturan KPU proporsional terbuka
Akibatnya pemilu tidak terlaksana

Bukan hanya pemilu legislatif yang tertunda
Pemilu presiden terpaksa juga
Karena keduanya diatur dilaksanakan bersama-sama
Mak, terjadilah krisis tata negara
melanda negara-bangsa
Terjebak pada permainan saling blok menjaga
saling pamer dahaga kuasa

Itu sebabnya saya berkirim surat pada Ibu Mega
Untuk mengingatkan petugas partainya di Istana
Jangan gunakan tangan kuasa
Untuk cawe-cawe merusak konstitusi bernegara
Taruhannya keselamatan bangsa Indonesia
Pemilu harus dijaga terlaksana
Apapun resikonya

Jangan pula peringatan ini dibaca
Sebagai ancaman, padahal tidak adanya
Lalu dilaporkan ke polisi pula
Saya hanya memberikan warning kepada kita semua
Jangan bermain-main dengan putusan MA dan eMKa
Karena di atas skenario manusia
Masih ada skenario yang Maha Segala Kuasa

Melbourne, 9 Juni 2023
Denny Indrayana

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas