Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Sebut Memiliki Basic Skill Digital Penting Sebagai Syarat Diterima Kerja

Para ahli menilai seiring dengan perkembangan zaman yang pesat, memiliki basic skill digital merupakan hal penting sebagai syarat.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ahli Sebut Memiliki Basic Skill Digital Penting Sebagai Syarat Diterima Kerja
HO/IST
Webinar mengusung tema "Penting! Basic Skill Digital Sebagai Syarat Diterima Kerja". 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para ahli menilai seiring dengan perkembangan zaman yang pesat, memiliki basic skill digital merupakan hal penting sebagai syarat diterima kerja.

CEO Guru Youtuber (Global Influencer School) Dirgantara Wicaksono mengatakan masifnya perubahan dan inovasi  yang terjadi saat ini mengubah sistem pola lama ke baru termasuk dalam hal bidang teknologi untuk itu masyarakat di harapkan dapat beradaptasi dengan segala perubahan. 

"Salah satunya skill problem solving dalam bekerja yaitu kemampuan memecahkan persoalan melalui proses menganalisis masalah tersebut sehingga dinilai berpengaruh terhadap kemandirian seseorang ketika dalam menghadapi masalah baik masalah pribadi, lingkungan atau yang lainnya," ujar Dirgantara dalam diskusi daring dikutip, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Tips dan Trik Menjadi Influencer Digital, Ahli: Temukan Ciri Khas dan Unggah Konten Positif

Hal tersebut disampaikan dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) di Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Webinar Literasi Digital di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan sekitarnya.

Webinar mengusung tema "Penting! Basic Skill Digital Sebagai Syarat Diterima Kerja". Lalu, Dirgantara menambahkan empat keterampilan yang harus diterapkan yaitu communication, collaboration, critical thinking, creative and innovative. 

"Untuk mengikuti perkembangan zaman dan dapat menjadi peluang agar diterima dalam bekerja," ucap Dirgantara. 

BERITA TERKAIT

Stakeholder Communications Manager Link Saja, Theo Meilano T. Sibarani mengimbau Jaga Etika dan netiket di ruang digital sangatlah penting karena pada dasarnya etika di dunia nyata dan dunia digital sama saja.

"Banyaknya hubungan bekerja dan bersosialisasi sekarang bermula di internet dengan ragam budaya masing-masing. Hindari pembuatan konten yang bersifat negatif seperti (Melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan, pengancaman, berita HOAX dan kebencian berdasarkan SARA) melakukan cyberbullying & hatespeech," tambahnya.

Menurut Theo, perlu diingat bahwa tata krama dalam menggunakan internet kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain.

"Bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya," tuturnya.

Budaya bermedia digital merupakan kemampuan kita dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

"Dalam budaya digital di dunia kerja, kita harus memiliki kemampuan komunikasi yang positif dengan menerapkan sikap yang cakap dalam bersosialisasi, berkolaborasi dan berpartisipasi untuk memotivasi kita di dunia kerja, serta memiliki kemampuan analisis dan evaluasi," ucap Dosen Universitas Udayana/Japelidi Ni Made Ras Amanda.

Webinar tersebut sebagai bentuk peran aktif Kominfo dalam membantu meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kesadaran untuk memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan dengan tepat agar tetap efektif sehingga kehidupan sosial dan budaya masyarakat cenderung rukun dan kondusif.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia Sejak tahun 2021-2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan literasi digital kepada 20.141.097 orang.

Di tahun 2023 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.

Baca juga: Ada Sekolahnya, Youtuber Didorong Jadi Penghasil Devisa Negara

Kegiatan webinar ini diawali dengan video sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo  dan dilanjutkan video sambutan Semuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo serta pemutaran video 4 pilar Literasi Digital, yaitu (Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital) dilanjutkan dengan paparan materi Narasumber.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat indonesia pada tahun 2024 menuju indonesia #MakinCakapDigital Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses website literasidigital.id atau akun media sosial @literasidigitalkominfo (Instagram, Facebook, dan YouTube). (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas