Diadukan Atas Dugaan Pelecehan Seksual Verbal, Sugeng Singgung Motif Politik
Sugeng menegaskan ada pihak yang berupaya melakukan framing terhadap kasus tersebut untuk tujuan politik pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto menyinggung ada motif politik di balik dirinya diadukan ke Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI atas dugaan pelecehan seksual verbal oleh perempuan berinisial AAFS.
Sugeng menegaskan ada pihak yang berupaya melakukan framing terhadap kasus tersebut untuk tujuan politik pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Semuanya ini tidak lepas juga dari persoalan politik akhirnya, karena ini bagaimana pun, ini menjelang, ini adalah tahun politik ada Pilpres dan sebagainya," kata Sugeng di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Sugeng Suparwoto Pastikan Penuhi Panggilan Bareskrim dan MKD DPR Terkait Dugaan Pelecehan Verbal
Dia memastikan dirinya akan mengejar pelaku-pelaku yang melakukan framing terhadap kasus tersebut.
"Catat yah, urusan ini saya yang akan memimpin langsung untuk mengejar mereka. Karena betapapun hebatnya teknologi mereka kita tahu siapa-siapa di dalamnya," ujar Sugeng.
Sugeng menjelaskan dirinya menganggap pelapor sebagai adiknya, apalagi sesama kader NasDem dan satu daerah pemilihan (Dapil).
"Saya tidak nyangka ini adek saya ini yang entah khilaf, entah apa dan sebagainya," tegasnya.
Kronologi
Sugeng menjelaskan dugaan pelecehan seksual verbal yang dimaksud terjadi pada tahun 2022 lalu.
Kala itu, dia mengaku jika pelapor ingin bertemu dengannya dan sempat berkomunikasi melalui telepon dan WhatsApp.
Baca juga: Politikus NasDem Sugeng Suparwoto Sikapi Laporan Soal Dugaan Pelecehan Verbal: Itu Komunikasi 2022
Namun, handphone (HP) pelapor sempat mengalami gangguan ketika tiba di rumah, sehingga komunikasi keduanya berlanjut melalui WhatsApp.
"Begitu sampai rumah, maka handphonenya tidak bagus, maka saya WA-WA-an, maka dia mau ketemu saya. Saya bilang 'saya sudah di rumah. Kalau mau ketemu ya silakan saja di rumah', kan begitu," kata Sugeng di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Saat itulah, Sugeng mengaku sempat menanyakan aktivitas pelapor dengan bercandaan.