BMKG Sebut 28 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan 28 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan 28 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG mengungkapkan, pada saat ini Monsum Asia mulai tidak atif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga Dasarian III Juni 2023.
Untuk diketahui, dasarian adalah satuan waktu meteorologi yang lamanya adalah sepuluh hari.
BMKG mengungkapkan Monsun Australia saat ini aktif dan diprediksi terus aktif dan dengan intensitas lebih kuat dari klimatologisnya.
Monsun Australia membawa massa udara dingin dan relatif lebih kering.
"Sebanyak 28 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau," tulis pernyataan BMKG, dikutip dari Instagram @infobmkg, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Waspada DBD, Nyamuk Dengue Ganas di Suhu Tinggi
Secara umum wilayah Indonesia pada dasarian I-III Juni 2023 memiliki curah hujan rendah hingga menengah, yakni 10-150 mm per dasarian.
Hujan diprediksi masih akan mengguyur di sejumlah wilayah Indonesia timur.
"Peluang tinggi hujan lebih dari 300 mm/bulan diprakirakan terjadi di sebagian Maluku, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Papua Barat, dan Papua," ungkap BMKG.
Persiapan Pemerintah Hadapi Musim Kemarau
Sementara itu pemerintah pusat meminta Pemerintah Daerah (Pemda) dan TNI khususnya Angkatan Udara (AU) berkoordinasi untuk modifikasi cuaca di musim kemarau.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya mengantisipasi potensi kemarau karena fenomena El Nino.
Langkah ini diperlukan terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra produksi yang berpotensi mengalami kekeringan.
Upaya ini untuk memastikan ketersediaan pangan tetap memadai.