Penambahan Ruang Hijau di Perkotaan Bisa Jadi Salah Satu Cara Atasi Polusi
Pencemaran udara di Ibu Kota berada di angka 167 dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi udara di Jakarta saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Dari laman IQAir, hingga pukul 08.10 WIB, Minggu (11/06/2023), pencemaran udara di Ibu Kota berada di angka 167 dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Terkait ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman ungkap jika penting adanya penambahan ruang hijau di perkotaan, khususnya Jakarta.
Menurutnya, penambahan ruang hijau di perkotaan bisa memberikan dampak yang cukup baik atasi polusi.
Baca juga: Dampak Polusi Udara yang Semakin Buruk, Dokter: Hati-hati Risiko Stunting
"Pengembangan atau penambahan green space atau hutan kota sangat berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas udara di kota," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (14/6/2023).
Dicky menjelaskan jika pohon bisa menyerap polutan yang berbahaya di udara.
Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
"Karena selain menyerap dan mengeluarkan oksigen. Ruabg hijau juga bisa membantu menurunkan temperatur kota, sehingga mengurangi penggunaan pendingin ruangan," tutur Dicky.
Pengurangan energi untuk penggunaan energi ruangan tentu berkaitan dengan penghematan energi.
Energi yang hemat tentu mengurangi emisi yang bisa menjadi polusi.
Selain itu menurut Dicky upaya terkahir yang penting dilakukan untuk mengatasi polusi adalah membangun literasi dengan strategi komunikasi risiko.
"Ini penting, karenan membangun pemahaman penduduk tentang risiko.
Dan juga akhirnya membangun kewaspadaan, kesadaran, ini artinya mengubah perilaku," tegasnya.
Dengan adanya pemahaman terkait komunikasi risiko, masyarakat bisa saja mampu mengurangi kendaraan dan sebagainya.
Serta, mendukung pengunaan energi yang ramah lingkungan.