Pusat Penelitian Pertanian Australia Teken MoU dengan 6 Universitas di Indonesia
Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia (ACIAR) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan enam universitas di Indonesia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia (ACIAR) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan enam universitas di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan CEO ACIAR Prof Andrew Campbell dan disaksikan langsung Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, Jumat (16/6/2023).
"MoU ini akan menghasilkan banyak gagasan penelitian bersama di tahun-tahun mendatang," kata Williams dalam keterangannya.
Kedutaan Australia menyatakan Universitas Mataram di Lombok, Institut Pertanian Bogor di Bogor dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta telah menjadi mitra jangka panjang ACIAR.
Sementara Universitas Udayana di Bali, Universitas Diponegoro di Semarang, dan Universitas Sam Ratulangi di Manado bermitra dalam proyek pertama mereka di bidang agribisnis yang didukung ACIAR.
Baca juga: Dukung Pendidikan Vokasi, Kingland Tire Edukasi Siswa SMK Jadi Calon Mekanik Ban
"Saya senang ACIAR dapat mewujudkan upaya kemitraannya dengan universitas-universitas di Indonesia karena kemitraan kooperatif merupakan cara terbaik untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada saat ini dan di masa depan," kata Prof Campbell.
Prof Campbell mengatakan hasil penelitian sebelumnya telah menunjukan dengan jelas bahwa proyek-proyek yang dilaksanakan akan lebih memberikan manfaat bagi petani, masyarakat pedesaan dan pembuat kebijakan ketika para peneliti ahli dari ACIAR bekerja sama dengan para ahli lokal.
Baca juga: Zulkifli Hasan: Indonesia Punya Kesempatan Menjadi Negara Maju, Kuncinya Pendidikan dan Kerjasama
"ACIAR telah bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia selama bertahun-tahun, dan kami telah melihat langsung bagaimana kemampuan penelitian mereka berkembang," katanya.
"Dengan adanya perubahan dalam sistem penelitian dan inovasi di Indonesia saat ini, kami dapat membuat kesepakatan secara langsung dengan masing-masing universitas, dan ini merupakan hal yang sangat menarik," kata Prof Campbell.